Minggu, 30 November 2014

Melatih Burung Bakalan Makan Voer

Cara Melatih Burung Bakalan Makan Voer

Tak terhitung sudah berapa banyak artikel tentang Cara Melatih Burung Bakalan Makan Voer. Artikel yang saya tulis kali ini juga berdasarkan artikel2 yang saya baca sebelumnya plus sedikit pengalaman pribadi.

Sebetulnya melatih burung makan voer memiliki tujuan utama agar burung yang kita pelihara tersebut tidak tergantung pada makanan utama mereka yang sesungguhnya. Disini kita menggeser fungsi makanan utama asli yang bisa berupa serangga ataupun buah buahan menjadi makanan tambahan atau extra fooding dan menjadikan voer atau pakan kering menjadi makanan utamanya.

Selain itu, jika burung mau makan voer otomatis kita dimudahkan dalam perawatan hariannya. Kita juga bisa meninggalkan burung seharian asal tersedia voer dan air . Meskipun tidak dianjurkan karena bagiamanapun burung tetap perlu extra fooding untuk menunjangnya mau berkicau dan sehat. Namun jika kita terpaksa harus meninggalkannya karena suatu keperluan kita tidak perlu khawatir burung itu akan mati kelaparan.

Jenis burung yang bisa dilatih makan voer terbagi menjadi 2. Yaitu burung dengan makanan pokok berupa seranga dan burung dengan makanan pokok berupa buah buahan. Meskipun terkadang pemakan buah juga memakan serangga dan pemakan seranggapun kadang memakan buah buahan tertentu.

Untuk burung dengan makanan utama serangga, kita bisa melatihnya makan voer dengan bantuan kroto ( telur semut rangrang), ulat hongkong, ulat kandang. Jangkrik dan juga belalangpun dapat digunakan sebagai alat bantu tetapi biasanya menjadi lebih sulit dibandingankan melatih dengan menggunakan kroto atau ulat hongkong maupun ulat kandang. Namun sebelum memilih salah satunya kita harus tau apa makanan kesukaan burung yang akan kita latih. Karena kadang ada yang suka kroto tapi tidak mau jangkrik atau suka ulat kandang tidak mau kroto dan sebagainya. Yakinkan diri juga bahwa pakan tersebut selalu bisa kita dapatkan dalam masa melatih burung makan voer. Karena jika ditengah jalan kita kesulitan mendapatkannya ( seperti kroto yang kadang sangat sulit didapat ) tentu akan menjadi persoalan tersendiri nantinya.

Oke, kita bahas satu persatu ya.

Burung Pemakan Serangga

Menggunakan kroto (Telur Semut Rangrang)

1. Untuk hari pertama sebaiknya letakan 2 tempat makan dan 1 tempat minum tentunya. Tempat makan yang 1 diberi sedikit voer halus ( bisa juga voer biasa yg ditumbuk sampai halus) kemudian beri sedikit kroto diatasnya. Tempat makan kedua berikan full kroto. Lakukan selama 3 hari hingga burung bakalan mengenal tempat makan dan kondisi kandang. Sebaiknya tempatkan burung di posisi yang tidak terlalu ramai agar burung bakalan tidak kaget. Pemberian kroto dilakukan sebanyak 3 kali sehari selama 3 hari.

2. Hari ke empat. Jika burung sudah mau makan kroto dengan lahap di tempat makan yang berisi voer halus tempat makan kedua bisa dicabut. Tujuan dari pemberian sedikit voer halus pada tempat makan 1 agar burung mengenal voer. Di hari keempat berikan kroto dengan perbandingan 9 kroto 1 voer halus. Jangan lupa taburi kembali kroto segar diatasnya. Lakukan selama 2 sampai 3 hari. Pemberian tetap 3 kali sehari. Kroto bisa diberi sedikit air agar voer mau menempel tapi dengan resiko kroto dan voer yang diberi air lebih dari 3 jam akan basi. Jadi tergantung keinginan anda masing masing.

3. Hari keenam. Jika burung sudah mau makan kroto yang dicampur sedikit voer tersebut maka langkah selanjutnya adalah menambahkan porsi voer tapi porsi kroto tetap. Dengan perbandingan 9 kroto 3 voer halus. Lakukan lagi selama 2 hari dengan frekuensi pemberian 3 kali sehari.

4. Hari ke delapan. Jika burung belum mau makan kroto yang dicampur dengan voer dengan perbandingan 9 : 3 maka kembali berikan kroto perbandingan 9 :1 seperti sebelumnya. Namun jika burung tetap mau memakannya tinggal kita tingkatkan pemberian voer dan mulai mengurangi kroto dengan perbandingan 7 kroto 5 voer. Pantau burung apakah dia mau makan atau tidak. Jika tidak maka jangan dipaksa karena akan menyebabkan burung drop dan beresiko kematian. Jika burung mau memakan campuran ini dengan lahap maka lakukan selama 2 hari lagi. Frekuensi tetep ajeg 3 kali sehari.

5. Tak terasa sudah hari ke sepuluh. Nah, jika semua berjalan lancar yang tinggal anda lakukan selanjutnya adalah kembali menurunkan jumlah kroto dan meningkatkan jumlah voer serta penambahan 1 tempat makan berisi voer saja.  perbandingan yang bisa anda gunakan adalah 5 kroto 7 voer atau 4 kroto 7 voer tergantung kondisi burung. Lakukan lagi selama 2 hari dan jika hari sebelumnya diberikan 3 kali, sekarang cukup 2 kali saja pagi sore tapi berikan 2 sampai 3 ekor jangkrik di siang hari utuk memudahkan jika anda ingin menggantikan kroto dengan jangkrik setelah burung makan voer total nantinya.

6. Hari ke duabelas. Berikan burung 2 kroto 9 voer dan tetap sediakan tempat pakan berisi voer atau bisa juga menambahkan voer dibawah campuran kroto dan voer dengan perbandingan tadi dengan harapan setelah campuran kroto dan voer habis dia akan memakan voer yang berada dibawahnya. Lakukan juga selama 2 hari dengan permberian 2 kali pagi sore. Jangan lupa berikan 2 sampai 3 jangkrik di siang hari.

7. Di hari ke empat belas ini anda dapat memberikan 1 kroto 11 voer atau langsung hanya memberikan voer saja. Karena biasanya di tahap ini burung sudah mengenal rasa voer. Namun sebaiknya anda tetap memberikan sedikit kroto di pagi hari dan sore hari atau bisa juga diganti dengan 4 ekor jangkrik jika kroto susah didapat. Andapun bisa mulai melakukan settingan terhadap extra fooding sesuai keinginan anda. Misalnya 4 jangkrik pagi sore dan kroto dua sampai 3 kali seminggu di pagi hari tanpa melupakan jangkrik.

Yang saya tuliskan sebagai 1 kroto dan 1 voer bukan berarti satu biji namun itu hanya sebagai perbandingan. Jumlah disesuaikan dengan besarnya burung. Misalnya burung ciblek tidak akan sama porsinya dengan murai batu ataupun kacer.

Menggunakan Ulat Hongkong atau Ulat Kandang

Cara pemberian ulat hongkong dan ulat kandang sebenarnya hampir sama. Hanya karena ulat hongkong berukuran lebih besar dan bisa saja menggigit kerongkongan burung seperti jangkrik jika tidak mati sebelum dikonsumsi burung. Sebaiknya anda memotong kepalanya sebelum memberikannya kepada burung yang akan anda latih makan voer.  Sedangkan untuk ulat kandang (UK) tidak dimatikanpun tidak masalah. Fungsi ulat hongkong (UH) jika dimatikan sebenarnya menjadi berkurang karena menggunakan ulat tujuan utamanya agar voer seperti bergerak gerak karena ulat yang di campurkan juga bergerak gerak.

Berikut cara melatih burung bakalan makan voer dengan bantuan UK atau UH.

1. Sama seperti penggunaan kroto pada hari pertama sebaiknya sediakan 2 tempat makan. Tempat makan pertama berikan voer halus sedikit saja kemudian tambahkan UH (Ulat Hongkong) atau UK ( Ulat Kandang ) agar voer terlihat bergerak gerak. Tempat makan kedua diberikan full UK atau UH. Sama seperti kroto berikan 3 kali sehari. Lakukan selama 3 hari.

2. Hari ke empat. Pada hari ini anda bisa mencabut 1 tempat makan dan hanya menggunakan tempat makan 1 buah. Isi voer halus sebanyak 1/5 tempat makan dan berikan UH atau UK  1/2 tempat makan. Lakukan selama 2 hari dengan feekuensi pemberian sebanyak 3 kali sehari. Biasanya jika UH atau UK bersisa maka voer akan dimakan oleh UH atau UK. Jadi anda harus jeli mengamatinya jangan sampai voer habis bukan karena dimakan burung yang sedang anda latih melainkan dimakan "pelatihnya".

3. Hari ke enam. Jika burung terlihat vit maka pelatihan bisa dilanjutkan dengan pemberian voer 1/4 tempat pakan dan UH atau UK 1/3 tempat pakan. Amati perilaku burung, jika terlihat lesu maka kembalikan ke setelan sebelumnya. Karena jika dipaksa burung akan drop dan bisa tewas. Jika terlihat vit lakukan selama 2 hari dengan pemberian 3 kali sehari.

4. Hari kedelapan. Hari ini anda tidak/4 perlu merubah jumlah voer atau UH maupun UK hanya saja pemberian yang biasanya 3 kali sehari diubah menjadi 2 kali sehari yaitu pagi sore. Namun pada siang hari berikan 3 sampai 4 ekor jangkrik agar nanti juga memudahkan saat ingin menghentikan pemberian UH atau UK ketika burung sudah makan voer total. Nah jika UH atau UK habis disiang hari tambahkan saja voer sekitar 1/4 tempat makan plus 3 sampai 4 ekor jangkrik tanpa menambahkan UH ataupun UK.

5. Di hari kesepuluh anda bisa meningkatkan jumblah voer menjadi 1/3 jumlah tempat makan dan UH atau UK sebanyak 1/4 tempat pakan. Lakukan selama 2 hari dengan frekuensi sebanyak 2 kali sehari plus 3 sampai 4 jangkrik di siang harinya.

6. Hari keduabelas. Pada tahapan ini anda bisa sedikit bergembira karena jika burung bakalan anda bisa bertahan sampai hari ke dua belas maka besar kemungkinan burung bakalan anda akan segera makan voer total. Yang anda perlu lakukan di tahap ini adalah membuat porai voer menjadi 1/2 tempat makan dan UH atau UK sebanyak 1/5 tempat makan saja. Lakukan selama 2 hari dengan frekuensi 2 kali pemberian. Jangan lupa diselingi jangkrik di siang harinya.

7. Hari keempat belas burung andapun sudah bisa hanya diberi voer saja. Karena dalam masa pengenalan burung anda pasti sudah mencicipi voer dengan pengurangan pakan tambahan secara perlahan lahan. Lihat juga kotoran burung karena burung karena burung yang makan voer memiliki kotoran yang menggumpal sedangkan yang tidak makan voer kotorannya terlihat tidak menggumpal bahkan cenderung encer. Pada tahapan ini sama seperti penggunaan kroto anda bisa mulai menyeting ekstra fooding sesuai keinginan anda misalnya jangkrik 3 sampai 4 pada pagi dan juga sore hari.  Berikan juga UK atau UH 2 sampai 3 kali seminggu tanpa melupakan jangkriknya.

Sebenarnya andapun bisa melatihnya menggunakan jangkrik ataupun belalang hijau namun biasanya akan sulit mengajari burung makan voer dengan bantuan pakan tersebut. Tapi jika ingin mencobanya lakukan seperti melatih menggunakan kroto tapi sebelumnya jangkrik atau belalang tersebut harus anda potong potong sebesar biji jagung.

Burung Pemakan Buah

Mengajari burung pemakan buah buahan makan voer sebetulnya sangat mudah. Bahkan burung trucukan ataupun kutilang bisa diajari dengan 1 sampai 2 hari saja yaitu dengan meletahkan wadah pakan berukuran besar dan diisi 1/4 nya dengan voer kemudian letakkan pisang atau pepaya maupun buah lainnya diatas voer tersebut.

Ingat buah harus dalam keadaan dikupas. Biasanya setelah pisang atau pepaya habis burung bakalan anda akan langsung makan voer yang ada di bawahnya. Namun cara ini sangat beresiko untuk pemula. Karenanya saya akan tuliskan cara yang tidak terlalu ekstrim untuk mengajari burung bakalan anda

Menggunakan Pepaya, Pisang ataupun Buah Lainnya.

1. Hari pertama. Gantungkan buah di dalam sangkar, bisa berupa pisang, pepaya ataupunbuah lain kesukaan burung anda. Sediakan juga voer di dalam cepuk ( tempat makan burung ) isi hanya setengahnya saja. Lakukan selama 3 hari jika buah habis disiang hari segera ganti dengan yang baru. Jika anda memberikannya di pagi hari maka gantilah buah setiap pagi meskipun masih bersisa karena beresiko menyebkan diare ataupun penyakit lainnya. Berikan juga 1 sampai 2 ekor jangkrik ataupun setengah sendok teh kroto jika burung anda merupakan pemakan buah sekaligus pemakan serangga. Jangkrik atau kroto bisa diberikan di siang hari atau di pagi hari saja sampai burung makan voer total.

2. Hari keempat. Anda bisa mulai mengenalkan voer pada burung anda. Ada dua alternatif yang bisa dilakukan.

A. Dengan menggores pisang atau pepaya yang anda gantungkan sebanyak setengah dari panjang buah kemudian taburi voer halus ataupun voer yang memiliki butiran agak kecil tapi tidak kasar diatas goresan yang anda buat. Namun tetap sediakan voer dalam cepuk kecil yang diisi hanya setengahnya saja.

B. Atau dengan menyediakan cepuk agak besar kemudian berikan buah kesukaan burung anda kemudian taburi sedikit voer juga diatasnya kira kira sebanyak setengah cepuk kecil. Namun tetap sediakan buah yang digantung tapi hanya setengah potongan saja. Sediakan juga voer setengah cepuk.

Anda bisa memilih satu diantara 2 cara tersebut atau bisa juga melakukan keduanya sekaligus. Jangkrik ataupun kroto bisa tetap diberikan jika burung anda juga pemakan serangga. Lakukan selama 3 hari juga. Kadang di masa ini burung bisa langsung mengkonsumsi voer karena memang mengajari burung pemakan buah lebih mudah daripada pemakan serangga.

3. Hari ketujuh. Jika burung anda belum mau makan voer anda bisa menambahkan jumlah voer dan mengurangi jumblah pisang ataupun pepaya. Jika hari sebelumnya voer yang anda campurkan hanya setengah cepuk saja coba campurkan dengan full satu cepuk voer. Atau andapun bisa menggakalinya dengan mengangkat buah yang anda gantungkan di sore hari dengan harapan burung akan lapar dipagi hari dan mulai mencoba makan voer yang anda sediakan.

Itulah beberapa cara yang bisa anda terapkan jika ingin burung bakalan yang anda miliki makan voer. Sebenarnya cara inti dari pelatihan ini adalah dengan mengenalkan voer sedikit demi sedikit kepada burung anda tanpa memaksanya secara langsung karena bisa membuat burung anda drop. Tahapan demi tahapan juga harus anda amati jika burung yang anda miliki terlihat lemas dalam pelatihan makan voer anda harus segera memberikan serangga atau buah kembali di porsi sebelumnya karena daya tahan tubuh setiap burung berbeda. Setelah anda mahir untuk mengajari burung makan voer anda bisa melompati beberapa tahapan hanya dengan melihat kondisi burung anda.

Sekian tips saya dalam hal mengajari burung makan voer. Jika anda memiliki tips lain saya sangat berterimakasih jika anda mau mebagikannya di sini. Semoga bermanfaat. Salam kicaumania.

Catatan: Akan lebih bijak jika anda memilih burung hasil penangkaran karena selain anda tidak perlu repot repot mengajari makan voer (karena sudah dilatih oleh penangkar) anda juga ikut melestarikan keberadaan burung di alam liar. Lebih lebih jika anda tertarik unruk menangkarkannya. Salam dunia penangkaran

Jumat, 14 November 2014

Cara Memilih Burung Ciblek Bakalan

Cara Memilih Burung Ciblek Bakalan

Si kecil yang satu ini tak salah jika disamakan dengan cabai rawit. Bagaimana tidak dengan ukuran tubuh yang kecil dia mampu mengeluarkan tembakan tembakan maut bahkan sebagian bisa sangat rapat seperti ngebren. Ya, itulah dekskripsi Burung Ciblek.

Banyak pemula yang merasa ragu dengan jenis kelamin burung yang baru dibelinya (terutama untuk burung yang baru ditangkap dari hutan). Seperti yang kita ketahui pasokan burung ciblek hampir seluruhnya berasal dari tangkapan hutan. Masih rendahnya harga burung ciblek membuat peternak enggan menernak burung yang satu ini. Sebagian orang mengatakan memilih bakalan prenjak itu mudah. Ada yang berasumsi jika paruh bawahnya hitam pasti jantan. Nah itu hampir pasti benar. Namun mengatakan jika paruh bawah putih pasti betina, saya jamin itu salah besar. Kenapa ? Hal ini berdasarkan pengalaman saya sendiri. Maklum saya juga seorang ( mantan )pemikat burung termasuk ciblek. Hehehe.

Pengalaman itu secara tak sengaja saya dapatkan. Ceritanya begini : Sekitar 2 tahun lalu, saya sempat kembali kesemsem dengan si kecil ini ( saya katakan sempat karena sebelumnya saya juga oernah memelihara burung ini ). Waktu itu saya tidak dapatkan dengan hasil memikat sendiri seperti ketika saya kelas 6 sd. Namun dengan membeli di pemikat burung yang sekalian membuka warung kecil kecilan. Harganya pada waktu itu berkisar antara 30 ribu sampai 50 ribu untuk yang tangkapan hutan. Ada juga beberapa burung ciblek "lepasan" yang saya dapatkan disana, kisaran harganya 125 ribu hingga 180 ribu.

Singkat cerita saya memiliki 16 ekoran burung ciblek. Nah setelah beberapa bulan mulai muncul rasa bosan untuk memelihara burung ciblek sebanyak itu. Kemudian saya umbarlah 5 ekor ciblek yang sudah bunyi dan pasti jantan ( kondisi bawah paruh sudah hitam legam ). Selang 3 bulan saya tangkap kembali 5 ekor burung tersebut dari kandang umbaran itu. Dan percaya tidak percaya paruh bawahnya menjadi putih semua. Saya sempat bingung waktu itu kok malah bisa jadi seperti ciblek betina. Namun hal aneh terjadi lagi 2 bulan saya rawat kembali di sangkar harian dan satu burung satu sangkar. warna hitam pada paruh bagian bawah itu muncul lagi dan kembali hitam pekat. Nah, dari pengalaman yang tidak sengaja inilah saya belajar bahwa tak selalu ciblek yang paruh bawahnya putih itu betina.

Catatan kecil saya begini. Paruh bagian bawah burung ciblek dari anakan :

1. Dari anakan paruh bagian bawah berwana kekuningan dengan ada garis hitam di ujung paruh atau bisa juga agak kuning dengan warna hitam menyelubung sampai pangkal namun terlihat seperti kuning di riben. ini bertahan sampai anakan makan secara mandiri. Sekitar 1.5 bulanan.

2. Paruh bawah akan mengalami perubahan lagi setelah umur sekitar 1.5 bulan. warna hitam di ujung itu akan pudar dan kemudian menghilang warna hitampun akan terganti menjadi putih biarpun anakan ciblek itu jantan ataupun betina.

3. Kurang lebih pada umur 4 sampai 5 bulan warna hitam akan muncul kembali pada paruh bagian bawah tersebut. Jika betina hanya akan tumbuh sedikit pada bagian ujungnya saja bahkan terkadang tidak tumbuh sama sekali. Namun jika jantan akan tumbuh hitam dari ujung dan juga pangkal paruhnya. Warna hitam akan semakin pekat hingga menjadi hitam seluruhnya.

4. Nah dimasa inilah pengalaman yang saya ceritakan di awal itu terjadi. Jadi mungkin saja tiba2 ciblek jantan anda ( biasanya terjadi pada burung tangkapan hutan) akan berubah putih kembali di masa masa tertentu yang saya sendiri belun tahu apa penyebab dan kapan waktu perubahan itu. Jadi jika tiba tiba ciblek anda berubah putih kembali paruh bagian bawahnya jangan terlalu khawatir.

Pemilihan burung ciblek bakalan

1. Pilih burung yang ekornya rapat dan panjang.

2. Bodi carilah yang panjang dan tak terlalu gemuk.

3. Pangkal paruh lebar dan paruh bagian bawah harus lurus.

4. Kaki jenjang ( seperti model. heheehe) dan mencengkram kuat

5. Jika masih dalam kandang ombyokan carilah yang agresif dan berani menyerang kawannya ketika berebut pakan

6. Jangan memilih burung yang cacat fisik dalam bentuk apapun cacat tersebut ( misalnya berkaki pengkor, sayap turun sebelah, mata katarak dan sebagainya).

7. Sorot mata tajam dan tidak sayu

8. Jika memungkinkan cari yang memiliki lubang hidung tembus.

9. Sebaiknya pilih burung yang tidak terlalu jinak juga tidak terlalu liar. Namun dalam artian tidak takut terhadap manusia.

Nah, jika mendapatkan bakalan yang seperti ciri ciri diatas, besar kemungkinan burung tersebut akan cepat beradaptasi dengan lingkungan barunya. Tapi kunci utama adalah perawatan hariannya seperti yang pernah saya tuliskan di artikel sebelum nya. Sekian tips ringan dari saya dan jika ada yang ingin menambahkan atau mengkoreksi saya akan sangat berterimakasih.

Selamat mencoba, semoga bermanfaat. Salam ciblek mania.

Selasa, 04 November 2014

Cara Perawatan Burung Kicauan

Tak sedikit kicaumania yang masih bingung memperlakukan momongannya. Apalagi yang masih pemula dan awam tentang dunia perburungan. Biasanya beberapa dari mereka adalah "korban" ajakan teman-teman ataupun kepincut dengan dunia perburungan yang juga bisa mencetak rupiah maupun dolar dengan mudah. Hehehehe.

Sebagai pemula juga, saya hanya ingin mencoba membagi pengalaman saya dalam merawat burung kicauan saya dirumah. Ini bisa dikatakan perawatan harian untuk burung kicauan. Karena saya juga hanya sekedar penghobi rumahan yang belum pernah pergi ke arena latberan apalagi lomba.

Sebaiknya keluarkan burung pada pagi hari sekitar pukul 6 pagi atau setelah marahari mulai terbit. Namun jika niatnya untuk pengembunan bisa lebih awal yaitu pukul 04.30 atau 05.00. Buka kerodong burung perlahan ( jika biasa dikerodong ). Gantungkan burung di teras rumah atau di pepohonan. Jika pengeluarannya untuk pengembunan dan di sekitar rumah anda termasuk "rawan" pencurian maka sebisanya tunggui burung anda karena di daerah saya banyak sekali pencurian burung pada saat pengembunan karena situasinya masih agak gelap. Sambil mengembunkan burung bisa diberi satu ekor jangkrik atau setengah sendok teh kroto. Jika memungkinkan putarkan audio natural terapi atau gemercik air untuk membuat burung merasa tenang dan nyaman.

Jika matahari sudah terlihat jelas, maka anda bisa memandikan burung tersebut. Kalo dilihat dari jam sekitar pukul 07.00 pagi. Mandi boleh disemprot halus menggunakan seprayer atau di keramba mandi. Biarkan burung mandi sepuasnya (jika di keramba mandi) namun jangan juga dipaksa jika dia tidak mau mandi.
Berikutnya angin-anginkan burung anda selama 15 menit sambil menunggu bulunya agak kering. Berikan lagi jangkrik, kroto atau pisang sesuai kesukaan burung anda. Jika jenis cucak cucakan usahakan pemberian buah bervariasi agar tidak monoton dan gizinya seimbang.

Tahap selanjutnya adalah penjemuran. Waktu terbaik untuk menjemur burung antara pukul 07.00 sampai pukul 10.00 karena pada waktu itu sinar matahari belum terlalu terik dan sangat berfungsi membatu mengubah pro vitamin D menjadi vitamin D. Penjemuran tergantung karakter burung anda masing masing. Karena tak semua burung tahan dijemur lama. Ada yang hanya tahan 15 menit sudah gelisah tak karuan. Jadi begitu burung anda mengap mengap kepanasan segera angkat dan angin anginkan kembali di tempat yang teduh selama 20 menit.

Burung bisa anda kerodong sambil diperdengarkan suara burung masteran baik melalui mp3 ataupun burung master selama beberapa jam. Jika anda hanya penghobi rumahan burung bisa tidak dikerodong dan dibiarkan berkicau sampai sore hari. Ada juga beberapa kicaumania yang mengumbar burungnya. Namun ini untuk tujuan lomba ataupun terapi. Jika burung dalam kondisi di kerodong buka kerodong pukul 15.30 kemudian angin anginkan sebentar. Burung boleh dimandikan atau juga hanya diangin anginkan saja. Lakukan cara pemandian seperti pada pagi harinya. Setelah itu jemur kembali hingga pukul 17.00. Pada saat penjemuran burung bisa diberikan jangkrik lagi. kerodong burung setelah penjemuran selesai. Ingat setelah penjemuran jangan langsung dikerodong karna akan terjadi perubahan suhu dan cahaya yang sangat signifikan. Angin anginkan burung anda setiap penjemuran ataupun pemandian selesai. Setelah dikerodong pada sore hari biarkan burung istirahat dengan tenang sambil diperdengarkan kembali suara masteran lewat mp3 karena pada sore malam hari burung masteran juga pasti akan tidur. Pemasteran boleh dilakukan hingga pagi hari namun suara mp3 disetel sangat kecil namun tetap jelas agar burung tetap bisa tenang.

Keesokan harinya lakukan hal ini berulang kali setiap hari usahakan waktu penjemuran, pemandian, pemasteran dan extra fooding tetap setiap harinya. Karena kunci burung gacor dan jawara adalah pada konsistensi pola perawatan hariannya.

Selamat mencoba. Semoga bermanfaat