Minggu, 28 Desember 2014

Penyebab dan Cara Terapi Anis Merah Macet Bunyi

Tak salah memang jika orang mengatakan "jangan mengaku kicaumania hebat kalo belum pernah merawat anis merah hingga teler". Ya, perawatannya memang butuh kesabaran ekstra. Belum lagi pada burung ini telah tertempel label "mudah stress" yang hampir diketahui semua kicaumania. Jangankan berpindah sangkar, berganti tenggeranpun kadang membuat burung yang sudah gacor uwor uwor bahkan teler menjadi hanya diam mematung. Hanya makan dan tidur tanpa bersuara layaknya orang sedang ngambek. Hehehe




Gaya teler khas anis merah memang mampu menggoda hati setiap kicau mania.

Banyak hal yang akan diusahakan oleh pemiliknya jika keadaan burung sudah diam tak lagi bersuara. Namun kadang tidak mendapatkan hasil yang maksimal. Malah keadaan menjadi lebih buruk. Seperti burung menjadi over birahi, gelabakan nabrak jeruji sangkar hingga paruh ataupun bulu bulunya rusak.

Nah jika sudah seperti ini sebagian pemilikpun menjadi jenuh. Anis merah yang diam seribu bahasa plus bulu yang acak acakan itupun akhirnya dilego dengan harga murah ataupun tukar tambah dengan burung kicauan lainnya. Nah celakanya (atau justru untung bagi si pembeli) selang beberapa bulan dirawat oleh pemilik baru yang kebetulan sabar dan paham tentang burung macet (plus bumbu keberuntungan juga) burungpun kembali gacor uwor uwor bahkan tak jarang moncer di lomba.

Sayangnya nasipun menjadi bubur. mantan majikanpun hanya bisa bengong melihat mantan burung kesayangannya kembali pada performa terbaiknya. Nah, untuk menghindari hal hal semacam ini ada baiknya kita menjaga dan merawat burung kicauan dengan baik. Pun melakukan rawatan itu yang konsisten.

Namun kadang malang tak bisa ditolak burung yang gacor atau setidaknya sudah ngeriwik kembali diam tak bersuara. Jika sudah begitu ada beberapa hal yang bisa anda lakukan untuk "menyelamatkan " burung kicauan anda agar kembali gacor seperti sebelumnya.

1. Pelajari terlebih dahulu apa yang membuat burung anis merah anda mendadak macet bunyi. Apakah ada perubahan pada sangkar maupun ornamen sangkar, seperti tenggeran, tempat makan dan minum, kerodong juga lokasi penggantangan. Pun binatang ataupun benda yang dapat membuat burung merasa takut dan tidak nyaman. Perlakuan kasar dari pemilikpun bisa menjadi pemicu dari macet bunyi burung anis merah.

Kadang nafsu kita yang terlalu menggebu gebu untuk segera sekedar ngetrek atau melombakan burung anis merah yang sudah teler namun belum memiliki mental yang baikpun kadang menjadi pemicunya. Perlu diingat burung mempunyai naluri alami tentang kharismatik sama seperti kita manusia. Jika kebetulan anda ngetrek atau melombakan burung anis merah anda dengan burung yang sudah mapan dan memiliki kharismatik tinggi kemungkinan besar burung anda akan ngedrop. Jadi sayangilah jika memiliki burung muda yang bagus. Lombakan atau trek hanya ketika burung ketika sudah mapan dan dalam kondisi on fire.  Memahami penyebab macet bunyi anis merah juga  akan sangat membantu dalam penyembuhannya nanti.

Bengongpun menjadi pemandangan lumbrah saat anis merah kesayangan anda mecet bunyi.

2. Jika macetnya anis merah anda dikarenakan sangakar atau ornamen sangkar yang diganti maupun ditambahkan maka segera kembalikan seperti keadaan semula agar dia merasa nyaman kembali. Kadang pergantiang sangkar tidak berpengaruh pada seekor anis merah itu tergantung pada mental dan cara pemindahan burung pada sangkar yang baru juga, misalnya saat dikeramba.

Pun aneka penyebab lainnya seperti yang disebutkan diatas. Kembalikan dulu seperti keadaan semula. Memang untuk anis merah anda perlu melakukan penggantian suasana secara bertahap agar burung tidak kaget.

3. Lakukan terapi. Setelah mengbalikan suasana seperti semula, tidak sedikit juga anis merah yang tetap macet bunyi. Ini bisa dikarenakan burung terlalu peka terhadap perubahan suasana tersebut. Terutama yang kalah mental saat di trek maupun dilombakan. Sangkar yang terjatuh, melihat hewan predator pun kadang memerlukan penyembuhan psikis yang lama. Untuk itu anda sebaiknya melalukan terapi pada anis merah anda.

Berikut terapi yang bisa diterapkan untuk anis merah macet bunyi

A. Embunkan burung di pagi hari sekitar puku 04.00 atau 05.00 pagi. Sambil berikan makanan kesukaan burung anis merah anda. Entah kroto, cacing tanah, jangkrik maupun EF lainnya. Namun perlu dipelajari juga EF yang anda berikan akan membuat burung birahi arau menurunkan birahi. Sesuaikan dengan kondisi burung anda. Pemberian EF yang tepat bisa menolong burung anis merah anda yang macet. Kombinasinyapun harus ada sesuaikan dengan karakter masing masing burung anis merah anda.

B. Berikan buah buahan segar secara berselang seling seperti pepaya, apel, pir, pisang maupun sawo. Namun sebagian besar memberikan pepaya jika burung dalam kondisi over birahi. Pepaya memiliki kandungan air yang banyak jadi bersifat mendinginkan. Sangat baik untuk burung anis merah yang ngedrop. Jika burung anda terlihat lesu kurang bergairah bisa berikan apel untuk mendongkrak birahinya. Andapun bisa bereksperimen hanya memberikan buah dan EF saja tanpa memberikan voer. Ini ditujukan untuk memberi hurung suasana di alam liar. meskipun agak ribet namun hasilnya bisa saja memuaskan.

Buah buahan bisa dijadikan pakan utama selama terapi, ini bertujuan memberi suasana baru dan alami kepada anis merah macet bunyi.


C. Mandikan burung sesering mungkin. Namun harus tetap konsisten pada waktu pemandiannya. Mandi yang sering membuat burung merasa lebih segar dan dapat memberikan efek tenang juga. Namun jangan sering memandikan burung jika macet bunyinya karena mabung. Itu memiliki kisah lain lagi. Hehehe.

Mandi malampun sangat disarankan untuk anis merah yang macet bunyi karena mandi malam dipercaya dan terbukti memberikan efek positif. Entah apa yang membuat beberapa burung kicauan menyukai mandi malam (karena burung yang melakukan mandi malam tidak pernah menjelaskannya, Hehhehe)

D. Jemur burung dengan melihat birahi burung. Jika burung memiliki virahi yang tinggi dan meledak ledak kurangi penjemurannya baik durasi maupun intensitasnya. Sedangkan jika yang memiliki birahi rendah boleh dijemuk lebih sering dan lama agar birahinya lebih cepat naik namun harus tetap dikontrol agar stabil.

Sebenarnya anis merah bukanlah burung yang suka berpanas panas ria. Di habitatnya seperti di Pupuan-Bali, Anis merah dikembang biakkan di perkebunan salak jadi tidak dalam kandang kandang penangkaran seperti murai batu. Nah di kebun salak itu udaranya sangat sejuk juga dengan kelembaban tinggi. Jadi burung anis merah lebih suka berteduh daripada bermandikan cahaya matahari meskipun tergantung kebiasaan burung itu sendiri.

Penjemuranpun memegang peranan penting dalam pengembalian performa anis merah kesayangan anda.

E. Setelah aktifitas mandi jemur anda memiliki beberapa opsi yaitu dengan membiarkan burung tidak dikerodong dan digantung di tempat tenang. Lebih baik lagi jika dibawah pepohonan yang rindang. Jika dirumah anda rawan pencurian atau tidak adanya pohon yang rindang, burung anis merah yang macet bisa saja anda berikan full kerodong. Jika memungkinkan tempatkan di kamar mandi dengan tujuan agar burung merasa lebih tenang karena udaranya segar dan lembab. Andapun bisa menghidupkan sedikit keran air agar terdengar bunyi gemercik air. Gemercik air diyakini bisa membantu terapi burung yang macet bunyi. Jika kamar mandi anda tidak aman dari "benturan kepala" keluarga yang ingin mandi maka menempatkannya di teras atau ruang tamu maupun kamar juga tidak masalah. Putarkan juga audio terapi melalui sonic atau hp. Tujuannya sama, memberikan efek tenang pada burung. Nah jika anda memilih menggantungkan burung di bawah pohon, setelah melakukan perawatan sore hari (bagi yang memandikan ataupun yng memberi EF di sore hari) lanjutkan penggantangan burung di tempat yang sama hingga sore hari menjelang gelap tujuannya burung merasakan sendiri perubahan  antara terang dan gelap. Kebanyakan burung anis meraakan berkicau atau sekedar ngretek pada waktu itu untuk menandakan lokasi tidurnya pada pasangannya (jika dialam liar). Kerodong burung ketika hari sudah gelap.

F. Sediakan burung betina. Bukan hanya pleci yang bisa didampingi burung betina, dalam satu sangkar bahkan. Anis merahpun bisa didamlingi burung betina. Namun sebaiknya tidak dipertemukan setiap saat seperti pleci. pertemukan sekita 10 menit sehari dengan tujuan memancing birahi burung anis merah jantan. Hal ini juga bisa memicu burung anis merah yang macet bunyi. kembali berkicau karena ketika burung dipertemukan kemudian di pisahkan dia akan mencari burung betina tersebut. Lebih lebih jika merak bisa berjodoh malah anakan anis merah yang bisa anda dapatkan. Hehehhe.

G. Ajak burung refreshing. Bukan manusia saja yang memerlukan refreshing tapi setiap makhluk hidup membutuhkannya termasuk anis merah. Anda bisa mengajaknya jalan jalan ke tempat yang rindang dan sejuk. Misalnya ke kebun (jika anda punya kebun), ataupu. ke rumah teman atau sodara yang memiliki rumah asri (lebih baik lagi jika dia memiliki anis merah juga yang bisa anda jadikan teman untuk sekedar ngecas, jika memungkinkan tentunya). Jika anda terlalu sibuk untuk mengajak anis merah anda refreshing maka anda bisa mengakalinya dengan menyediakan kandang yang agak besar seukuran kandang breending murai batu kira kira 1.5 meter X 1.5 meter tinggi 2 meter (lebih kecil atau besar tidak masalah) dan sediakan beberapa pepohonan kecil di dalamnya. Jika memungkinkan sendiakan juga kolam kecil atau bak mandi juga tidak masalah. Tujuannya adalah memberi suasana alam nyata pada anis merah macet bunyi. Hal itu bisa memancingnya kembali berkicau.





Mengajak anis merah refreshing bisa membuatnya kembali ceria, syukur syukur langsung ngeplong dan teller saking bahagianya

Nah, itulah beberapa analisis penyebab dan tindakan terapi yang bisa anda lakukan untuk "menyelamatkan" anis merah anda yang macet bunyi. Saya sengaja tidak memberikan tips perawatan yang kompleks dari pagi hingga sore dengan patokan yang baku (mungkin akan saya tulis di lain kesempatan) karena tiap individu burung memiliki karakter yang berbeda. Penyebab macet bunyinyapun berbeda beda. Disini di tuntut kreatifitas anda dalam melakukan teatment pada anis merah anda yang macet.

Inti dari artikel ini adalah jangan berpatokan pada perawatan macet bunyi yang diterapkan seseorang meskipun bisa juga dijadikan refrensi. Namun yang paling penting adalah pemahaman anda sendiri pada kondisi burung anis merah itu sendiri. Kreatifitas andapun sangat diperlukan dalam kondisi "penyelamatan" anis merah anda. Pun mental anda akan diuji disini apakah akan bertahan pada hobi ini atau beralih hobi. Inilah dunia nyata hobi kicauan dan jika anda bisa menganggapnya sebuah tantangan maka akan mengasikkan sekali

Salam teler doyong kanan kiri, salam kicau mania. Semoga bermanfaat

Selasa, 23 Desember 2014

Persiapan Awal Hobi Burung Berkicau

Entah apa yang terjadi belakangan ini semakin banyak saja yang memelihara burung berkicau. Laki laki juga perempuan, tua maupun muda, tak tamat sekolah sampai bergelar doktor sekalipun semua nimbrung di hobi ini. Jangankan siang hari bahkan petangpun banyak yang menggendong sangkar burung yang entah akan dibawa kemana.

Kalau sudah menggendong begini hujanpun tak jadi halangan. Hehehe
Namun tidak semua dari mereka adalah "mafia" atau penghobi lama. Lebih banyak pemula yang bahkan berani jor joran dalam membeli dan memelihara burung berkicau. Sayangnya, banyak dari mereka hanya ikut ikutan trend memelihara burung berkicau bukan yang memang mempelajari seluk beluknya sebelum berhobi. Ya, memang pengalaman akan kita dapat seiring berjalannya waktu tapi alangkah baiknya kita mencari sedikit pengetahuan sebelum memulai hobi burung berkicau.

Hal tersebut akan memudahkan kita jika nantinya kita akan benar benar bergelut dalam hobi ini. Setidaknya kita tidak "kaku" akan hal yang harus dilakukan ketika memulai hobi kicauan. Berikut adalah beberapa hal yang sebaiknya disiapkan dan juga pikirkan untuk memulai berhobi kicauan.

1. Tentukan dahulu tujuan anda memelihara burung berkicau apakah untuk berlomba burung berkicau (biasanya disebut burung lomba) yang banyak digelar bahkan sampai di desa desa terpencil lho. Hehehhe. Atau mungkin anda akan berhobi hanya untuk mendengarkan kicauannya dirumah (biasanya disebut burung rumahan). Karena terdapat perbedaan yang cukup signigikan antara memelihara burung lomba dan burung rumahan. Mulai dari jenis burung, perawatan, dan yang terpenting adalah harganya. Biasanya burung lomba bisa dihargai berkali kali lipat dibandingkan burung rumahan tentunya dengan membandingkan burung sejenis.

2. Pikirkan juga jenis burung yang akan anda pelihara. Apakah itu burung pemakan serangga seperti Murai Batu, Kacer, Anis Kembang, Anis Merah, Decu, Ciblek, dll. Atau mungkin pemakan buah seperti Cucak Ijo, Cucak Rowo, Cucak Jenggot, Kapas Tembak, Trucukan, Kutilang, dll. Bisa juga pemakan biji bijian seperti Lovebird, Kenari, Blackthroat, Sanger, Parkit atau aneka jenis Finch lainnya.

Sesuaikan jenis burung kicauan yang anda inginkan dengan budget dan waktu senggang yang anda miliki.

3. Pikirkan waktu senggang yang anda miliki hal ini sangat berkaitan dengan poin nomer 2 yaitu pemilihan jenis burung yang bisa anda pelihara karena beberapa burung membutuhkan perawatan yang lebih ekstra. Seperti halnya burung murai batu pasti membutuhkan perawatan yang berbeda dari lovebird maupun kenari. Meskipun hal ini juga bisa anda setel ulang nantinya.

4. Perhitungkan juga pola perawatan yang akan anda terapkan. Apakah pagi hari burung akan anda embunkan atau mungkin jam depalan pagi baru dikeluarkan karena anda susah bangun lebih pagi. Hehehe. Termasuk juga perawatan mandi jemur apakah akan dilakukan setiap pagi atau sore bisa juga pagi sore jika waktu luang anda banyak. Pun hanya seminggu sekali karena kesibukan anda yang tidak bisa ditolerir. Meskipun pola perawatan bisa saja mengikuti pola perawatan pemilik lama ( kalau yang anda beli burung sudah rawatan atau bahkan burung jawara jika anda tak ingin repot repot dan segera bisa berlomba).


Mandi jemurpun merupakan kebutuhan utama burung kicauan anda. Tepat dalam melakukan mandi jemur akan mendongkrak performa burung kicauan.





5. Jika anda susah memilih dan menentukan burung kicauan yang akan anda pelihara ada hal yang tak kalah pentingnya yaitu sangkar juga perlengkapannnya seperti kerodong, tenggeran, tempat voer, EF dan minum. Sangkar sebaiknya tidak terlalu besar juga tidak terlalu kecil. Agar burung merasanya nyaman namun juga enak dilihat. Namun jika anda tinggal dirumah yang cukup sempit maka besaran sangkar juga harus diperhitungkan agar tidak menjadi penghalang anda dan keluarga untuk berakifitas. Diameter dan bahan tenggeranpun pilih yang sesuai dengan karakter kaki burung agar burung nyaman mencengkramkan kakiknya pada tenggeran yang anda sediakan karena ini juga bisa mempengaruhi performa burung saat berkicau. Mana mungkin burung anda pede berkicau jika kakinya goyang kanan kiri karena tidak sesuai dengan tenggerannya baik diameter maupun teksturnya. Tempat voer, EF, dan minumpun harus anda pikirkan. Beberapa burung terkenal rakus dalam hal makan dan minum seperti keluarga jalak jalakan misalnya. Tentu anda harus menyediakan tempat voer, EF, dan minum yang lebih besar, porsinya harus ektra. Bentuk wadahnya juga akan menambah kesan seni dalam sangkar tersebut. Misalnya anis merah dengan sangmar bulat akan terkesan lebih indah jika tempat voer, EF, dan minumnya juga bulat.

6. Hal yang tak kalah pentingnya anda siapkan adalah mental anda sendiri. Karena dalam berhobi apapun termasuk hobi burung kicauan akan banyak anda temukan penhobi yang lebih "hebat" dibandingkan dengan anda. Baik dalam hal jumlah peliharaan, jenis, mental, juga prestasi dari gaconya masing masing. Anda tidak perlu minder dalam hal ini karena seiring berjalannya waktu dengan belajar juga bertanya kepada orang yang lebih senior dan berpengalaman anda juga akan menjadi sehebat senior anda bahkan lebih. Termasuk menghadapi rasa jenuh yang akan timbul ketika berhobi kicauan karena kunci perawatan burung kicauan hanya Konsistensi dalam perawatannya itu berarti anda akan melakukan hal yang sama terhadap burung kicauan anda selama anda memeliharanya. Bertahun tahun mungkin ? Atau hanya sebulan lalu pindah hobi ? Hehehe

Bentuk sangkar dan aksesorisnya juga akan menambah kesan "wah" burung peliharaan anda.

7. Tak kalah pentingnya minta pendapat dan persetujuan keluarga terutama pasangan karena jika suatu saat anda meninggalkan burung kicauan anda untuk beberapa hari anda bisa meminta bantuan keluarga untuk mengurusnya selama anda pergi. Jika sudah berkeluarga (beristri atau bersuami) persetujuan pasangan juga sangat membantu karena anda akan memerlukan banyak waktu untuk mengurus burung kicauan. Bisa saja timbul perasaan cemburu ataupun tersaingi karena perhatian anda teralihkan pada hal lain. Syukur syukur jika anda pulang bekerja burung masih anteng di dalam sangkar. Nah jika tiba tiba pintunya terbuka karena keusilan tangan pasangan anda yang tidak menyukai hobi anda ? Hehehe

Sama seperti hobi yang lainnya, hobi burung kicauanpun akan menguras banyak tenaga, waktu dan juga uang anda. Pada hakekatnya hobi itu membuat kita senang dan juga sebagai sarana untuk mengembalikan semangat dalam menjalankan rutinitas sehari hari. Jadi jangan sampai hobi burung kicauan malah membuat anda terikat dalam suatu suasana "pembatas" antara diri anda dan keluarga.

Salam pemula, salam kicaumania. Semogaa bermanfaat

Rabu, 17 Desember 2014

Burung Kicauan Multifungsi Solusi Kicauan Saat Ini



Jaman sudah maju sehingga segala sesuatu yang kita gunakan harus efektif dan efisien. Tak terkecuali burung kicauan. Banyak hal yang bisa dilakukan untuk menekan pengeluaran untuk belanja burung salah satunya dengan membeli burung kicauan "multifungsi". Hah ? Multifungsi ? Memangnya perangkat elektronik. Hehehhe.

Saya katakan multifungsi karena burung ini memiliki bisa beberapa fungsi dalam pemeliharaannya. Selain menjadi burung kicauan utama (burung maskot) bisa juga dijadikan guru bernyanyi (burung master) bagi burung maskot yang lainnya, khusunya untuk pelomba.

Bahkan jika kita memiliki lebih dari satu jenis burung multifungsi itu akan sangat bagus, karena nantinya mereka bisa saling memasteri satu sama lainnya. Jadi kita cukup membeli beberapa burung maskot asli saja selebihnya pilihlah burung multifungsi agar menjadi lebih efektif dan efisien.

Hal ini juga didukung banyaknya kelas yang kini dilombakan dalam lomba burung berkicau. Terutama adanya kelas untuk burung burung yang biasanya berperan sebagai masteran bukan hanya burung maskot murni. Nah, yang manakah termasuk burung multifungsi itu ? Dan mana saja yang memiliki kelebihan serta burung maskot yang cocok sebagai "muridnya". Yuk, kita bahas satu persatu.

1. Burung Cucak Jenggot




Cucak jenggot merupakan burung masteran yang "wajib" dimiliki oleh penghobi kicauan khususnya pelomba. Dengan suara krekk...krekk...krekk nya yang kasar terdengar sangat jelas jika di suarakan oleh burung maskot di arena lomba. Hampir semua burung maskot bisa meniru suaranya. Seperti Cucak Ijo, Kacer, Murai Batu, Cendet, Anis Merah, Anis Kembang, dan lain sebagainya. Meskipun harus melihat juga karakter suara masing masing burung maskot itu sendiri. Jika tipe suaranya nembak maka akan mudah meniru suara cucak jenggot sedangkan yang tipe suaranya ngerol seperti kenari akan agak susah menirunya.

2. Burung Kapas Tembak


Dengan penampilan yang mirib dengan cucak jenggot bahkan suaranya pun tidak jauh beda. Hanya saja suara kapas tembak lebih tajam namun tidak sekasar cucak jenggot. Menurut beberapa artikel yang pernah saya baca jika seekor burung bisa fasih menyuarakan suara cucak jenggot maka burung tersebut akan lebih mudah meniru suara kapas tembak. Burung maskot yang cocok di masteri oleh kapas tembak juga sama seperti burung cucak jenggot

3. Love Bird atau Burung Cinta



Suara ngekeknya memang sangat menggoda setiap para kicaumania. Ditambah warna warni dan penampilannya yang menarik. Perawatannya pun lebih mudah dari burung kicauan pada umumnya. Harganya juga masih bisa dijangkau berbagai kalangan (meskipun kadang gila gilaan juga kalo sudah menang lomba). Para pelomba juga berusaha sekeras mungkin agar gaconya bisa menirukan suara love bird karena akan terdengar mencolok di arena lomba apalagi dengan volume tembus. Biasanya cendet dan cucak ijo cepat menirukan suara lovebird ini. Namun kacer, MB, dan burung maskot yang lain juga bisa menirunya.

4. Burung Kenari





Selain sebagai burung yang sangat getol dilombakan kenari juga sangat bagus digunakan untuk burung masteran. Jika burung maskot dapat melagukan suara kenari akan membuatnya terdegar berkicau dengan lantang. Burung dengan tipe ngerol akan lebih mudah melagukan suara kenari dibandingkan dengan yang bertipe nembak. Lagu kenari biasanya tidak dijadikan lagu utama karena agak susah ditirukan burung maskot tapi jika dimaster sejak kecil kemungkinan untuk dilagukan tentu lebih besar. Dibawakan secara selingan saja sudah membuat burung maskot terlihat lebih "mewah" jika melagukan suara kenari di arena lomba. Kacer dan murai batu biasanya lebih sering menyuarakan suara kenari dibanding burung maskot lainnya.

Sebenarnya masih ada beberapa burung yang bisa dikatakan multifungsi seperti jalak suren, blackthroat, cililin dan sebagainya. Namun karena lombanya tidak sebanyak cucak jenggot, kapas tembak, lovebird dan kenari maka menyematkan kata multifungsi untuk mereka kurang tepat.

Karena burung multifungsi yang ditekankan pada artikel kali ini adalah penggunaan seekor burung sebagai burung masteran favorit yang juga bisa rutin dilombakan.

Nah, jadi memilih masteran untuk burung maskot kesayangan anda bisa memilih cucak jenggot, kapas tembak, kenari dan lovebird. Namun harus disesuaikan juga dengan karakter suara burung maskot itu sendiri agar nantinya burung maskot mudah mempelajari suara "guru bernyanyi" nya.

Pilih juga burung multifungsi yang gacor agar fungsinya sebagai maskot dan masteran berjalan dengan baik. Jangan sampai multifungsinya adalah membuat anda merogoh kocek yang dalam plus stres akibat burung itu diam membisu. Hehehhe

Sebaiknya dampingi juga dengan masteran favorit lainnya seperti cililin, jalak suren dan blackthroat. Meski jarang dilombakan burung burung tersebut akan menambah kemewahan burung maskot anda.

Salam multifungsi, semoga bermanfaat.

Senin, 08 Desember 2014

Burung "Pendamping" Lebih Baik dan Penting Daripada Doping

Banyak hal yang dilakukan kicaumania agar burungnya selalu gacor uwor uwor termasuk dengan memberikan "doping" kepada burungnya. Seperti pada artikel yang pernah saya baca sebelumnya bahwa "di zaman keemasan" anis kembang atau punglor kembang bahwa ada pemain yang bahkan memberikan ekstasi pada burungnya. Entah benar atau tidaknya berita tersebut saya tidak bisa berkomentar banyak.

Terlepas dari semua kemungkinan berita tersebut saya ingin membagikan beberapa tips yang saya terapkan pada burung kicauan saya dirumah agar tetap gacor tanpa doping.

Secara logika jika burung merasa nyaman maka ia akan berkicau dengan lantang dan variatif. Banyak cara yang bisa dilakukan untuk memberikan rasa nyaman dan kepada burung. Tidak mengubah ubah setelan ekstra fooding secara mendadak, Menjauhkannya dari hewan predator, Tidak membuat burung kaget, juga dengan menyediakan burung "pendamping", dan hal hal yang tidak membuat burung merasa terusik.

Namun kali ini saya batasi hanya dengan menyediakan "pendamping" untuk Burung Kicauan.

Apa itu burung "pendamping" ? Burung "pendamping" adalah burung yang biasa ada dalam setiap kelompok kelompok burung dialam liar. Biasanya burung ini bersifat tidak terlalu teritorial (namun dalam keadaan tertentu bisa juga bersifat teritorial biasanya saat memiliki anak) dan bisa membaur dalam hal mencari pakan dengan burung lain.

Apa Fungsi burung "pendamping" ? Burung "pendamping" berfungsi mengembalikan suasana seperti di alam liar. Karena dengan menyediakan burung "pendamping" burung yang kita miliki seperti bernostalgia. Juga bisa memberikan efek "lupa" pada burung bahwa ia sedang terkurung di dalam sangkar karena melihat banyak "saudara saudaranya" di sekelilingnya.

Memilih  Burung "Pendamping"

1. Usahakan burung yang kita inginkan sebagai pendamping sudah mulai bunyi. Karena akan menambah fungsinya sebagai pendamping bisa juga sekaligus menjadi masteran.

2. Usahakan burung yang kita inginkan  sebagai pendamping tidak giras/liar. Karena jika liar hanya akan menambah stress burung yang melihatnya. Burung akan berfikiran bahwa didalam sangkar itu sangat menyedihkan.

3. Usahakan juga burung yang kita pilih sebagai pendamping tidak bersuara mati (suara yang bernada rendah sehingga jelek jika ditirukan oleh burung kita).

4. Usahakan juga burung tersebut mudah dirawat. karena jangan sampai kita pusing mengurusi burung yang kita buat sebagai "pembantu" malah jadi "raja" yang harus kita urusi secara berlebih.

5. Karena berlaku hukum ekonomi. Maka pilihlah yang harganya murah atau setidaknya terjangkau. Dan tidak lebih mahal dari burung utama yang kita rawat.

Beberapa jenis burung yang bisa dijadikan Burung "Pendamping"

1. Burung Trucukan

Burung Trucukan atau Crucuk dikenal sebagai burung yang sangat rajin berkicau dipagi hari bahkan saat subuh pun burung ini sudah mulai berkicauan dengan nyaringnya di alam liar. Burung ini juga mudah ditemukan di pedagang burung. Harganyapun murah hanya beekisar 20 ribu sampai 25 ribu untuk burung bakalan. Makanannya berupa buah buahan dan bisa juga diselingi serangga. Perawatannya sangat mudah, tidak mudah stress dan juga mudah berkicau serta beradaptasi. Suara kicauannya cukup variatif dan mampu ngropel juga nggaruda. Burung ini juga tidak terlalu agresif dan teritorial karena sering terlihat mencari makan bersama di alam liar (biasanya sangat menyukai pohon arsen) bersama beberapa jenis burung kicauan lainnya. Suaranya yang nyaring dan tidak menekan akan membuat burung kicauan yang kita pelihara seperti merasa di alam liar kembali maka burung ini cocok digunakan sebagai Burung "Pendamping".

2. Burung Pleci atau Kacamata

Burung yang satu ini sempat ngetren di beberapa waktu yang lalu bahkan sampai sekarangpun masih banyak yang melombakannya (meskipun tak sebanyak beberapa waktu lalu). Kicauannya sangat variatif mulai dari ngeriwik, ngeplong hingga ngalasnyapun enak didengar. Dialam liar burung ini biasanya terlihat bersama kawanan kecil ataupun bersama burung lainnya seperti trucukan. Untuk makannyapun hampir sama dengan burung Trucukan bahkan sudah banyak artikel tentang perawatan hingga tips dan trik untuk membuat burung ini berkicau lantang. Hal itu tidak terlepas karena "masa emas" nya beberapa waktu lalu. Hingga voer khususnyapun ada. Untuk burung bakalanpun harganya tak terlalu mahal. Bahkan burung inipun bisa jadi multifungsi yaitu sebagai Burung "Pendamping" juga burung Maskot (Burung Kicauan Utama). Maka tak ada salahnya memiliki 1 sampai 2 ekor burung ini lebih lebih jika anda ingin menangkarkannya karena sudah ada beberapa orang yang berhasil menangkarkannya.

3. Burung Kemade atau Cabe Cabe

Burungnya saja sudah menarik, dengan warna merah di bagian kepala dan sampai ke punggung hingga tungirnya. Harganyapun sempat melonjak seiring melonjaknya harga burung pleci atau kacamata. Makanannyapun sama dengan pleci. Malah kadang burung ini terlihat mencari makan bersama sama. Burung Kemade juga memiliki gaya berkicau yang unik bahkan sebagian bisa teler mirib anis merah. Namun jika beli burung yang baru saja didapat tukang pikat resiko kematiannya sangat tinggi. Maka dari itu banyak yang mencampurkannya dengan pleci terlebih dahulu dengan asumsi bahwa pleci akan mengajarinya makan di dalam sangkar baik pisang maupun voer. Tapi tetap harus memilih plecinya juga harus yang bersifat jinak alias tidak suka menyerang burung lain. Bukannya diajari makan bisa bisa malah dikejar kejar sampai dibantai. Hehehe. Namun secara umum perawatan burung ini tidak ribet dan harganyapun merakyat.

4. Burung Sirpu atau Cipoh

Sirrpuu....kiyukiyukiyu.....Crerereret.....Kuuiittkuuuiiutttkuuiitt. Kira kira begitulah suara burung yang satu ini. Suaranyapun sangat merdu, halus dan dibawakan dengan lantang. Ukuran tubuhnya kira kira sebesar burung kenari lokal namun dengan ekor yang lebih pendek. Warnanya ada yang hijau zaiutun, hijau kusam seperti cucak ijo maupun yang agak kekuningan tergantung pada tempat tinggal (asal) burung ini. Menurut pengalaman saya sebagai mantan pemikat, burung yang bersuara paling merdu (kuiittkuuiitkuiittt) biasanya berwarna lebih cerah dan jarang mau turun ke ranting pohong yang dibawah. Biasanya hanya bersuara di ketinggian pepohonan. Namun perawatan burung ini lebih susah daripada burung pleci ataupun trucukan. Perawatannya membutuhkan pakan berprotein tinggi seperti jangkrik, kroto dan juga ulat hongkong meskipun burung sudah dalam kondisi voer total. Burung ini cocok dijadikan burung "pendamping" karena suaranya yang halus dan menenangkan. Harganya juga tak membuat kantong jebol. Sebaiknya anda memelihara lebih dari satu ekor karena dialam liar burung ini memang berkicau bersahut sahutan.

5. Burung Prenjak atau Cinglar

Burung ini memiliki suara yang kencang seperti ciblek. Namun burung ini berkicau hanya dengan suara monoton. Burung ini biasanya berkicau bersahut sahutan antara jantan dengan betina. Yang jantan biasanya bersuara "Cinglet" dan yang betina akan menyahuti dengan suara "Teerrrr". Lagu inilah yang akan disuarakan secara monoton. Antara jantan dan betina sangat jarang berpisah karena saat salah satunya berkicau maka pasangannya akan menyahuti dan akan mendekat.  Tidak jarang pula saat kita sudah pelihara lama secara berpasangan, jika ada salah satunya mati maka pasangannya akan mengikuti mati. Hal ini bisa dicegah dengan memberikan pasangan baru sesegera mungkin. Perawatannya sama seperti burung sirpu atau sirtu yang tidak bisa lepas dari kroto ataupun jangkrik serta makanan berprotein tinggi lainnya. Sebaiknya anda memeliharanya secara berpasangan namun dalam sangkar yang terpisah atau setidaknya sangkar dengan sekat di dalamnya. Tapi jika anda berniat ikut melertarikannya dengan cara menernakkannya anda bisa menempatkannya dalam satu kandang plus wadah sarang di dalamnya.

6. Segala Jenis Burung Isap Madu ( Biasa disebut Kolibri)

Dengan penampilan menarik burung ini tidak hanya cocok digunakan untuk burung "pendamping" tapi juga untuk burung hias bahkan suaranya sangat bagus untuk masteran. Dengan cretetannya yang tajam. Malah belakangan ini ada beberapa EO yang mengadakan lomba untuk kelas Kecial Kombo yang termasuk juga burung isap madu (jika saya tidak salah) namun burung ini termasuk burung yang dilindungi. Sebenarnya segala jenis burung isap madupun masuk dalam daftar burung yang dilindungi.  Bukan karena jumlahnya yang sedikit namun karena fungsinya sebagai "alat bantu penyerbukan tanaman di alam liar". Nah untuk menjadikannya burung "pandamping" juga sebenarnya harus di pertimbangkan karena fungsinya di alam liar sangat berpengaruh. Namun melihat adanya kelas Kecial Kombo yang membuat saya berani menyarankan untuk dijadikan burung "pendamping". Tapi akan lebih baik jika anda memilikinya hanya satu sampai 2 ekor saja atau mungkin anda tertarik menjadi orang pertama yang menangkarkannya ? Hehehe.

Sebenarnya Hobi burung jenis apapun juga termasuk merusak alam. Namun jika kita bisa mengolahnya secara baik dan tidak berlebihan bukankah bisa menjadi solusi terbaik di dalam masalah ekonomi maupun ikut melestarikannya dalam bentuk menangkarkannya ?

Nah sekian tips singkat yang bisa saya tuliskan berdasarkan hal yang saya lakukan dirumah. Namun suara dari burung pendamping kadang tidak bagus jika ditirukan oleh burung terdamping (burung kicauan utama) terutama jika pemeliharaannya memang bertujuan untuk lomba. Jadi anda bisa memilih burung pendamping yang suaranya diperhitungkan di arena lomba.

Salam Kicaumania. Semoga bermanfaat.

Minggu, 30 November 2014

Melatih Burung Bakalan Makan Voer

Cara Melatih Burung Bakalan Makan Voer

Tak terhitung sudah berapa banyak artikel tentang Cara Melatih Burung Bakalan Makan Voer. Artikel yang saya tulis kali ini juga berdasarkan artikel2 yang saya baca sebelumnya plus sedikit pengalaman pribadi.

Sebetulnya melatih burung makan voer memiliki tujuan utama agar burung yang kita pelihara tersebut tidak tergantung pada makanan utama mereka yang sesungguhnya. Disini kita menggeser fungsi makanan utama asli yang bisa berupa serangga ataupun buah buahan menjadi makanan tambahan atau extra fooding dan menjadikan voer atau pakan kering menjadi makanan utamanya.

Selain itu, jika burung mau makan voer otomatis kita dimudahkan dalam perawatan hariannya. Kita juga bisa meninggalkan burung seharian asal tersedia voer dan air . Meskipun tidak dianjurkan karena bagiamanapun burung tetap perlu extra fooding untuk menunjangnya mau berkicau dan sehat. Namun jika kita terpaksa harus meninggalkannya karena suatu keperluan kita tidak perlu khawatir burung itu akan mati kelaparan.

Jenis burung yang bisa dilatih makan voer terbagi menjadi 2. Yaitu burung dengan makanan pokok berupa seranga dan burung dengan makanan pokok berupa buah buahan. Meskipun terkadang pemakan buah juga memakan serangga dan pemakan seranggapun kadang memakan buah buahan tertentu.

Untuk burung dengan makanan utama serangga, kita bisa melatihnya makan voer dengan bantuan kroto ( telur semut rangrang), ulat hongkong, ulat kandang. Jangkrik dan juga belalangpun dapat digunakan sebagai alat bantu tetapi biasanya menjadi lebih sulit dibandingankan melatih dengan menggunakan kroto atau ulat hongkong maupun ulat kandang. Namun sebelum memilih salah satunya kita harus tau apa makanan kesukaan burung yang akan kita latih. Karena kadang ada yang suka kroto tapi tidak mau jangkrik atau suka ulat kandang tidak mau kroto dan sebagainya. Yakinkan diri juga bahwa pakan tersebut selalu bisa kita dapatkan dalam masa melatih burung makan voer. Karena jika ditengah jalan kita kesulitan mendapatkannya ( seperti kroto yang kadang sangat sulit didapat ) tentu akan menjadi persoalan tersendiri nantinya.

Oke, kita bahas satu persatu ya.

Burung Pemakan Serangga

Menggunakan kroto (Telur Semut Rangrang)

1. Untuk hari pertama sebaiknya letakan 2 tempat makan dan 1 tempat minum tentunya. Tempat makan yang 1 diberi sedikit voer halus ( bisa juga voer biasa yg ditumbuk sampai halus) kemudian beri sedikit kroto diatasnya. Tempat makan kedua berikan full kroto. Lakukan selama 3 hari hingga burung bakalan mengenal tempat makan dan kondisi kandang. Sebaiknya tempatkan burung di posisi yang tidak terlalu ramai agar burung bakalan tidak kaget. Pemberian kroto dilakukan sebanyak 3 kali sehari selama 3 hari.

2. Hari ke empat. Jika burung sudah mau makan kroto dengan lahap di tempat makan yang berisi voer halus tempat makan kedua bisa dicabut. Tujuan dari pemberian sedikit voer halus pada tempat makan 1 agar burung mengenal voer. Di hari keempat berikan kroto dengan perbandingan 9 kroto 1 voer halus. Jangan lupa taburi kembali kroto segar diatasnya. Lakukan selama 2 sampai 3 hari. Pemberian tetap 3 kali sehari. Kroto bisa diberi sedikit air agar voer mau menempel tapi dengan resiko kroto dan voer yang diberi air lebih dari 3 jam akan basi. Jadi tergantung keinginan anda masing masing.

3. Hari keenam. Jika burung sudah mau makan kroto yang dicampur sedikit voer tersebut maka langkah selanjutnya adalah menambahkan porsi voer tapi porsi kroto tetap. Dengan perbandingan 9 kroto 3 voer halus. Lakukan lagi selama 2 hari dengan frekuensi pemberian 3 kali sehari.

4. Hari ke delapan. Jika burung belum mau makan kroto yang dicampur dengan voer dengan perbandingan 9 : 3 maka kembali berikan kroto perbandingan 9 :1 seperti sebelumnya. Namun jika burung tetap mau memakannya tinggal kita tingkatkan pemberian voer dan mulai mengurangi kroto dengan perbandingan 7 kroto 5 voer. Pantau burung apakah dia mau makan atau tidak. Jika tidak maka jangan dipaksa karena akan menyebabkan burung drop dan beresiko kematian. Jika burung mau memakan campuran ini dengan lahap maka lakukan selama 2 hari lagi. Frekuensi tetep ajeg 3 kali sehari.

5. Tak terasa sudah hari ke sepuluh. Nah, jika semua berjalan lancar yang tinggal anda lakukan selanjutnya adalah kembali menurunkan jumlah kroto dan meningkatkan jumlah voer serta penambahan 1 tempat makan berisi voer saja.  perbandingan yang bisa anda gunakan adalah 5 kroto 7 voer atau 4 kroto 7 voer tergantung kondisi burung. Lakukan lagi selama 2 hari dan jika hari sebelumnya diberikan 3 kali, sekarang cukup 2 kali saja pagi sore tapi berikan 2 sampai 3 ekor jangkrik di siang hari utuk memudahkan jika anda ingin menggantikan kroto dengan jangkrik setelah burung makan voer total nantinya.

6. Hari ke duabelas. Berikan burung 2 kroto 9 voer dan tetap sediakan tempat pakan berisi voer atau bisa juga menambahkan voer dibawah campuran kroto dan voer dengan perbandingan tadi dengan harapan setelah campuran kroto dan voer habis dia akan memakan voer yang berada dibawahnya. Lakukan juga selama 2 hari dengan permberian 2 kali pagi sore. Jangan lupa berikan 2 sampai 3 jangkrik di siang hari.

7. Di hari ke empat belas ini anda dapat memberikan 1 kroto 11 voer atau langsung hanya memberikan voer saja. Karena biasanya di tahap ini burung sudah mengenal rasa voer. Namun sebaiknya anda tetap memberikan sedikit kroto di pagi hari dan sore hari atau bisa juga diganti dengan 4 ekor jangkrik jika kroto susah didapat. Andapun bisa mulai melakukan settingan terhadap extra fooding sesuai keinginan anda. Misalnya 4 jangkrik pagi sore dan kroto dua sampai 3 kali seminggu di pagi hari tanpa melupakan jangkrik.

Yang saya tuliskan sebagai 1 kroto dan 1 voer bukan berarti satu biji namun itu hanya sebagai perbandingan. Jumlah disesuaikan dengan besarnya burung. Misalnya burung ciblek tidak akan sama porsinya dengan murai batu ataupun kacer.

Menggunakan Ulat Hongkong atau Ulat Kandang

Cara pemberian ulat hongkong dan ulat kandang sebenarnya hampir sama. Hanya karena ulat hongkong berukuran lebih besar dan bisa saja menggigit kerongkongan burung seperti jangkrik jika tidak mati sebelum dikonsumsi burung. Sebaiknya anda memotong kepalanya sebelum memberikannya kepada burung yang akan anda latih makan voer.  Sedangkan untuk ulat kandang (UK) tidak dimatikanpun tidak masalah. Fungsi ulat hongkong (UH) jika dimatikan sebenarnya menjadi berkurang karena menggunakan ulat tujuan utamanya agar voer seperti bergerak gerak karena ulat yang di campurkan juga bergerak gerak.

Berikut cara melatih burung bakalan makan voer dengan bantuan UK atau UH.

1. Sama seperti penggunaan kroto pada hari pertama sebaiknya sediakan 2 tempat makan. Tempat makan pertama berikan voer halus sedikit saja kemudian tambahkan UH (Ulat Hongkong) atau UK ( Ulat Kandang ) agar voer terlihat bergerak gerak. Tempat makan kedua diberikan full UK atau UH. Sama seperti kroto berikan 3 kali sehari. Lakukan selama 3 hari.

2. Hari ke empat. Pada hari ini anda bisa mencabut 1 tempat makan dan hanya menggunakan tempat makan 1 buah. Isi voer halus sebanyak 1/5 tempat makan dan berikan UH atau UK  1/2 tempat makan. Lakukan selama 2 hari dengan feekuensi pemberian sebanyak 3 kali sehari. Biasanya jika UH atau UK bersisa maka voer akan dimakan oleh UH atau UK. Jadi anda harus jeli mengamatinya jangan sampai voer habis bukan karena dimakan burung yang sedang anda latih melainkan dimakan "pelatihnya".

3. Hari ke enam. Jika burung terlihat vit maka pelatihan bisa dilanjutkan dengan pemberian voer 1/4 tempat pakan dan UH atau UK 1/3 tempat pakan. Amati perilaku burung, jika terlihat lesu maka kembalikan ke setelan sebelumnya. Karena jika dipaksa burung akan drop dan bisa tewas. Jika terlihat vit lakukan selama 2 hari dengan pemberian 3 kali sehari.

4. Hari kedelapan. Hari ini anda tidak/4 perlu merubah jumlah voer atau UH maupun UK hanya saja pemberian yang biasanya 3 kali sehari diubah menjadi 2 kali sehari yaitu pagi sore. Namun pada siang hari berikan 3 sampai 4 ekor jangkrik agar nanti juga memudahkan saat ingin menghentikan pemberian UH atau UK ketika burung sudah makan voer total. Nah jika UH atau UK habis disiang hari tambahkan saja voer sekitar 1/4 tempat makan plus 3 sampai 4 ekor jangkrik tanpa menambahkan UH ataupun UK.

5. Di hari kesepuluh anda bisa meningkatkan jumblah voer menjadi 1/3 jumlah tempat makan dan UH atau UK sebanyak 1/4 tempat pakan. Lakukan selama 2 hari dengan frekuensi sebanyak 2 kali sehari plus 3 sampai 4 jangkrik di siang harinya.

6. Hari keduabelas. Pada tahapan ini anda bisa sedikit bergembira karena jika burung bakalan anda bisa bertahan sampai hari ke dua belas maka besar kemungkinan burung bakalan anda akan segera makan voer total. Yang anda perlu lakukan di tahap ini adalah membuat porai voer menjadi 1/2 tempat makan dan UH atau UK sebanyak 1/5 tempat makan saja. Lakukan selama 2 hari dengan frekuensi 2 kali pemberian. Jangan lupa diselingi jangkrik di siang harinya.

7. Hari keempat belas burung andapun sudah bisa hanya diberi voer saja. Karena dalam masa pengenalan burung anda pasti sudah mencicipi voer dengan pengurangan pakan tambahan secara perlahan lahan. Lihat juga kotoran burung karena burung karena burung yang makan voer memiliki kotoran yang menggumpal sedangkan yang tidak makan voer kotorannya terlihat tidak menggumpal bahkan cenderung encer. Pada tahapan ini sama seperti penggunaan kroto anda bisa mulai menyeting ekstra fooding sesuai keinginan anda misalnya jangkrik 3 sampai 4 pada pagi dan juga sore hari.  Berikan juga UK atau UH 2 sampai 3 kali seminggu tanpa melupakan jangkriknya.

Sebenarnya andapun bisa melatihnya menggunakan jangkrik ataupun belalang hijau namun biasanya akan sulit mengajari burung makan voer dengan bantuan pakan tersebut. Tapi jika ingin mencobanya lakukan seperti melatih menggunakan kroto tapi sebelumnya jangkrik atau belalang tersebut harus anda potong potong sebesar biji jagung.

Burung Pemakan Buah

Mengajari burung pemakan buah buahan makan voer sebetulnya sangat mudah. Bahkan burung trucukan ataupun kutilang bisa diajari dengan 1 sampai 2 hari saja yaitu dengan meletahkan wadah pakan berukuran besar dan diisi 1/4 nya dengan voer kemudian letakkan pisang atau pepaya maupun buah lainnya diatas voer tersebut.

Ingat buah harus dalam keadaan dikupas. Biasanya setelah pisang atau pepaya habis burung bakalan anda akan langsung makan voer yang ada di bawahnya. Namun cara ini sangat beresiko untuk pemula. Karenanya saya akan tuliskan cara yang tidak terlalu ekstrim untuk mengajari burung bakalan anda

Menggunakan Pepaya, Pisang ataupun Buah Lainnya.

1. Hari pertama. Gantungkan buah di dalam sangkar, bisa berupa pisang, pepaya ataupunbuah lain kesukaan burung anda. Sediakan juga voer di dalam cepuk ( tempat makan burung ) isi hanya setengahnya saja. Lakukan selama 3 hari jika buah habis disiang hari segera ganti dengan yang baru. Jika anda memberikannya di pagi hari maka gantilah buah setiap pagi meskipun masih bersisa karena beresiko menyebkan diare ataupun penyakit lainnya. Berikan juga 1 sampai 2 ekor jangkrik ataupun setengah sendok teh kroto jika burung anda merupakan pemakan buah sekaligus pemakan serangga. Jangkrik atau kroto bisa diberikan di siang hari atau di pagi hari saja sampai burung makan voer total.

2. Hari keempat. Anda bisa mulai mengenalkan voer pada burung anda. Ada dua alternatif yang bisa dilakukan.

A. Dengan menggores pisang atau pepaya yang anda gantungkan sebanyak setengah dari panjang buah kemudian taburi voer halus ataupun voer yang memiliki butiran agak kecil tapi tidak kasar diatas goresan yang anda buat. Namun tetap sediakan voer dalam cepuk kecil yang diisi hanya setengahnya saja.

B. Atau dengan menyediakan cepuk agak besar kemudian berikan buah kesukaan burung anda kemudian taburi sedikit voer juga diatasnya kira kira sebanyak setengah cepuk kecil. Namun tetap sediakan buah yang digantung tapi hanya setengah potongan saja. Sediakan juga voer setengah cepuk.

Anda bisa memilih satu diantara 2 cara tersebut atau bisa juga melakukan keduanya sekaligus. Jangkrik ataupun kroto bisa tetap diberikan jika burung anda juga pemakan serangga. Lakukan selama 3 hari juga. Kadang di masa ini burung bisa langsung mengkonsumsi voer karena memang mengajari burung pemakan buah lebih mudah daripada pemakan serangga.

3. Hari ketujuh. Jika burung anda belum mau makan voer anda bisa menambahkan jumlah voer dan mengurangi jumblah pisang ataupun pepaya. Jika hari sebelumnya voer yang anda campurkan hanya setengah cepuk saja coba campurkan dengan full satu cepuk voer. Atau andapun bisa menggakalinya dengan mengangkat buah yang anda gantungkan di sore hari dengan harapan burung akan lapar dipagi hari dan mulai mencoba makan voer yang anda sediakan.

Itulah beberapa cara yang bisa anda terapkan jika ingin burung bakalan yang anda miliki makan voer. Sebenarnya cara inti dari pelatihan ini adalah dengan mengenalkan voer sedikit demi sedikit kepada burung anda tanpa memaksanya secara langsung karena bisa membuat burung anda drop. Tahapan demi tahapan juga harus anda amati jika burung yang anda miliki terlihat lemas dalam pelatihan makan voer anda harus segera memberikan serangga atau buah kembali di porsi sebelumnya karena daya tahan tubuh setiap burung berbeda. Setelah anda mahir untuk mengajari burung makan voer anda bisa melompati beberapa tahapan hanya dengan melihat kondisi burung anda.

Sekian tips saya dalam hal mengajari burung makan voer. Jika anda memiliki tips lain saya sangat berterimakasih jika anda mau mebagikannya di sini. Semoga bermanfaat. Salam kicaumania.

Catatan: Akan lebih bijak jika anda memilih burung hasil penangkaran karena selain anda tidak perlu repot repot mengajari makan voer (karena sudah dilatih oleh penangkar) anda juga ikut melestarikan keberadaan burung di alam liar. Lebih lebih jika anda tertarik unruk menangkarkannya. Salam dunia penangkaran

Jumat, 14 November 2014

Cara Memilih Burung Ciblek Bakalan

Cara Memilih Burung Ciblek Bakalan

Si kecil yang satu ini tak salah jika disamakan dengan cabai rawit. Bagaimana tidak dengan ukuran tubuh yang kecil dia mampu mengeluarkan tembakan tembakan maut bahkan sebagian bisa sangat rapat seperti ngebren. Ya, itulah dekskripsi Burung Ciblek.

Banyak pemula yang merasa ragu dengan jenis kelamin burung yang baru dibelinya (terutama untuk burung yang baru ditangkap dari hutan). Seperti yang kita ketahui pasokan burung ciblek hampir seluruhnya berasal dari tangkapan hutan. Masih rendahnya harga burung ciblek membuat peternak enggan menernak burung yang satu ini. Sebagian orang mengatakan memilih bakalan prenjak itu mudah. Ada yang berasumsi jika paruh bawahnya hitam pasti jantan. Nah itu hampir pasti benar. Namun mengatakan jika paruh bawah putih pasti betina, saya jamin itu salah besar. Kenapa ? Hal ini berdasarkan pengalaman saya sendiri. Maklum saya juga seorang ( mantan )pemikat burung termasuk ciblek. Hehehe.

Pengalaman itu secara tak sengaja saya dapatkan. Ceritanya begini : Sekitar 2 tahun lalu, saya sempat kembali kesemsem dengan si kecil ini ( saya katakan sempat karena sebelumnya saya juga oernah memelihara burung ini ). Waktu itu saya tidak dapatkan dengan hasil memikat sendiri seperti ketika saya kelas 6 sd. Namun dengan membeli di pemikat burung yang sekalian membuka warung kecil kecilan. Harganya pada waktu itu berkisar antara 30 ribu sampai 50 ribu untuk yang tangkapan hutan. Ada juga beberapa burung ciblek "lepasan" yang saya dapatkan disana, kisaran harganya 125 ribu hingga 180 ribu.

Singkat cerita saya memiliki 16 ekoran burung ciblek. Nah setelah beberapa bulan mulai muncul rasa bosan untuk memelihara burung ciblek sebanyak itu. Kemudian saya umbarlah 5 ekor ciblek yang sudah bunyi dan pasti jantan ( kondisi bawah paruh sudah hitam legam ). Selang 3 bulan saya tangkap kembali 5 ekor burung tersebut dari kandang umbaran itu. Dan percaya tidak percaya paruh bawahnya menjadi putih semua. Saya sempat bingung waktu itu kok malah bisa jadi seperti ciblek betina. Namun hal aneh terjadi lagi 2 bulan saya rawat kembali di sangkar harian dan satu burung satu sangkar. warna hitam pada paruh bagian bawah itu muncul lagi dan kembali hitam pekat. Nah, dari pengalaman yang tidak sengaja inilah saya belajar bahwa tak selalu ciblek yang paruh bawahnya putih itu betina.

Catatan kecil saya begini. Paruh bagian bawah burung ciblek dari anakan :

1. Dari anakan paruh bagian bawah berwana kekuningan dengan ada garis hitam di ujung paruh atau bisa juga agak kuning dengan warna hitam menyelubung sampai pangkal namun terlihat seperti kuning di riben. ini bertahan sampai anakan makan secara mandiri. Sekitar 1.5 bulanan.

2. Paruh bawah akan mengalami perubahan lagi setelah umur sekitar 1.5 bulan. warna hitam di ujung itu akan pudar dan kemudian menghilang warna hitampun akan terganti menjadi putih biarpun anakan ciblek itu jantan ataupun betina.

3. Kurang lebih pada umur 4 sampai 5 bulan warna hitam akan muncul kembali pada paruh bagian bawah tersebut. Jika betina hanya akan tumbuh sedikit pada bagian ujungnya saja bahkan terkadang tidak tumbuh sama sekali. Namun jika jantan akan tumbuh hitam dari ujung dan juga pangkal paruhnya. Warna hitam akan semakin pekat hingga menjadi hitam seluruhnya.

4. Nah dimasa inilah pengalaman yang saya ceritakan di awal itu terjadi. Jadi mungkin saja tiba2 ciblek jantan anda ( biasanya terjadi pada burung tangkapan hutan) akan berubah putih kembali di masa masa tertentu yang saya sendiri belun tahu apa penyebab dan kapan waktu perubahan itu. Jadi jika tiba tiba ciblek anda berubah putih kembali paruh bagian bawahnya jangan terlalu khawatir.

Pemilihan burung ciblek bakalan

1. Pilih burung yang ekornya rapat dan panjang.

2. Bodi carilah yang panjang dan tak terlalu gemuk.

3. Pangkal paruh lebar dan paruh bagian bawah harus lurus.

4. Kaki jenjang ( seperti model. heheehe) dan mencengkram kuat

5. Jika masih dalam kandang ombyokan carilah yang agresif dan berani menyerang kawannya ketika berebut pakan

6. Jangan memilih burung yang cacat fisik dalam bentuk apapun cacat tersebut ( misalnya berkaki pengkor, sayap turun sebelah, mata katarak dan sebagainya).

7. Sorot mata tajam dan tidak sayu

8. Jika memungkinkan cari yang memiliki lubang hidung tembus.

9. Sebaiknya pilih burung yang tidak terlalu jinak juga tidak terlalu liar. Namun dalam artian tidak takut terhadap manusia.

Nah, jika mendapatkan bakalan yang seperti ciri ciri diatas, besar kemungkinan burung tersebut akan cepat beradaptasi dengan lingkungan barunya. Tapi kunci utama adalah perawatan hariannya seperti yang pernah saya tuliskan di artikel sebelum nya. Sekian tips ringan dari saya dan jika ada yang ingin menambahkan atau mengkoreksi saya akan sangat berterimakasih.

Selamat mencoba, semoga bermanfaat. Salam ciblek mania.

Selasa, 04 November 2014

Cara Perawatan Burung Kicauan

Tak sedikit kicaumania yang masih bingung memperlakukan momongannya. Apalagi yang masih pemula dan awam tentang dunia perburungan. Biasanya beberapa dari mereka adalah "korban" ajakan teman-teman ataupun kepincut dengan dunia perburungan yang juga bisa mencetak rupiah maupun dolar dengan mudah. Hehehehe.

Sebagai pemula juga, saya hanya ingin mencoba membagi pengalaman saya dalam merawat burung kicauan saya dirumah. Ini bisa dikatakan perawatan harian untuk burung kicauan. Karena saya juga hanya sekedar penghobi rumahan yang belum pernah pergi ke arena latberan apalagi lomba.

Sebaiknya keluarkan burung pada pagi hari sekitar pukul 6 pagi atau setelah marahari mulai terbit. Namun jika niatnya untuk pengembunan bisa lebih awal yaitu pukul 04.30 atau 05.00. Buka kerodong burung perlahan ( jika biasa dikerodong ). Gantungkan burung di teras rumah atau di pepohonan. Jika pengeluarannya untuk pengembunan dan di sekitar rumah anda termasuk "rawan" pencurian maka sebisanya tunggui burung anda karena di daerah saya banyak sekali pencurian burung pada saat pengembunan karena situasinya masih agak gelap. Sambil mengembunkan burung bisa diberi satu ekor jangkrik atau setengah sendok teh kroto. Jika memungkinkan putarkan audio natural terapi atau gemercik air untuk membuat burung merasa tenang dan nyaman.

Jika matahari sudah terlihat jelas, maka anda bisa memandikan burung tersebut. Kalo dilihat dari jam sekitar pukul 07.00 pagi. Mandi boleh disemprot halus menggunakan seprayer atau di keramba mandi. Biarkan burung mandi sepuasnya (jika di keramba mandi) namun jangan juga dipaksa jika dia tidak mau mandi.
Berikutnya angin-anginkan burung anda selama 15 menit sambil menunggu bulunya agak kering. Berikan lagi jangkrik, kroto atau pisang sesuai kesukaan burung anda. Jika jenis cucak cucakan usahakan pemberian buah bervariasi agar tidak monoton dan gizinya seimbang.

Tahap selanjutnya adalah penjemuran. Waktu terbaik untuk menjemur burung antara pukul 07.00 sampai pukul 10.00 karena pada waktu itu sinar matahari belum terlalu terik dan sangat berfungsi membatu mengubah pro vitamin D menjadi vitamin D. Penjemuran tergantung karakter burung anda masing masing. Karena tak semua burung tahan dijemur lama. Ada yang hanya tahan 15 menit sudah gelisah tak karuan. Jadi begitu burung anda mengap mengap kepanasan segera angkat dan angin anginkan kembali di tempat yang teduh selama 20 menit.

Burung bisa anda kerodong sambil diperdengarkan suara burung masteran baik melalui mp3 ataupun burung master selama beberapa jam. Jika anda hanya penghobi rumahan burung bisa tidak dikerodong dan dibiarkan berkicau sampai sore hari. Ada juga beberapa kicaumania yang mengumbar burungnya. Namun ini untuk tujuan lomba ataupun terapi. Jika burung dalam kondisi di kerodong buka kerodong pukul 15.30 kemudian angin anginkan sebentar. Burung boleh dimandikan atau juga hanya diangin anginkan saja. Lakukan cara pemandian seperti pada pagi harinya. Setelah itu jemur kembali hingga pukul 17.00. Pada saat penjemuran burung bisa diberikan jangkrik lagi. kerodong burung setelah penjemuran selesai. Ingat setelah penjemuran jangan langsung dikerodong karna akan terjadi perubahan suhu dan cahaya yang sangat signifikan. Angin anginkan burung anda setiap penjemuran ataupun pemandian selesai. Setelah dikerodong pada sore hari biarkan burung istirahat dengan tenang sambil diperdengarkan kembali suara masteran lewat mp3 karena pada sore malam hari burung masteran juga pasti akan tidur. Pemasteran boleh dilakukan hingga pagi hari namun suara mp3 disetel sangat kecil namun tetap jelas agar burung tetap bisa tenang.

Keesokan harinya lakukan hal ini berulang kali setiap hari usahakan waktu penjemuran, pemandian, pemasteran dan extra fooding tetap setiap harinya. Karena kunci burung gacor dan jawara adalah pada konsistensi pola perawatan hariannya.

Selamat mencoba. Semoga bermanfaat