Minggu, 28 Desember 2014

Penyebab dan Cara Terapi Anis Merah Macet Bunyi

Tak salah memang jika orang mengatakan "jangan mengaku kicaumania hebat kalo belum pernah merawat anis merah hingga teler". Ya, perawatannya memang butuh kesabaran ekstra. Belum lagi pada burung ini telah tertempel label "mudah stress" yang hampir diketahui semua kicaumania. Jangankan berpindah sangkar, berganti tenggeranpun kadang membuat burung yang sudah gacor uwor uwor bahkan teler menjadi hanya diam mematung. Hanya makan dan tidur tanpa bersuara layaknya orang sedang ngambek. Hehehe




Gaya teler khas anis merah memang mampu menggoda hati setiap kicau mania.

Banyak hal yang akan diusahakan oleh pemiliknya jika keadaan burung sudah diam tak lagi bersuara. Namun kadang tidak mendapatkan hasil yang maksimal. Malah keadaan menjadi lebih buruk. Seperti burung menjadi over birahi, gelabakan nabrak jeruji sangkar hingga paruh ataupun bulu bulunya rusak.

Nah jika sudah seperti ini sebagian pemilikpun menjadi jenuh. Anis merah yang diam seribu bahasa plus bulu yang acak acakan itupun akhirnya dilego dengan harga murah ataupun tukar tambah dengan burung kicauan lainnya. Nah celakanya (atau justru untung bagi si pembeli) selang beberapa bulan dirawat oleh pemilik baru yang kebetulan sabar dan paham tentang burung macet (plus bumbu keberuntungan juga) burungpun kembali gacor uwor uwor bahkan tak jarang moncer di lomba.

Sayangnya nasipun menjadi bubur. mantan majikanpun hanya bisa bengong melihat mantan burung kesayangannya kembali pada performa terbaiknya. Nah, untuk menghindari hal hal semacam ini ada baiknya kita menjaga dan merawat burung kicauan dengan baik. Pun melakukan rawatan itu yang konsisten.

Namun kadang malang tak bisa ditolak burung yang gacor atau setidaknya sudah ngeriwik kembali diam tak bersuara. Jika sudah begitu ada beberapa hal yang bisa anda lakukan untuk "menyelamatkan " burung kicauan anda agar kembali gacor seperti sebelumnya.

1. Pelajari terlebih dahulu apa yang membuat burung anis merah anda mendadak macet bunyi. Apakah ada perubahan pada sangkar maupun ornamen sangkar, seperti tenggeran, tempat makan dan minum, kerodong juga lokasi penggantangan. Pun binatang ataupun benda yang dapat membuat burung merasa takut dan tidak nyaman. Perlakuan kasar dari pemilikpun bisa menjadi pemicu dari macet bunyi burung anis merah.

Kadang nafsu kita yang terlalu menggebu gebu untuk segera sekedar ngetrek atau melombakan burung anis merah yang sudah teler namun belum memiliki mental yang baikpun kadang menjadi pemicunya. Perlu diingat burung mempunyai naluri alami tentang kharismatik sama seperti kita manusia. Jika kebetulan anda ngetrek atau melombakan burung anis merah anda dengan burung yang sudah mapan dan memiliki kharismatik tinggi kemungkinan besar burung anda akan ngedrop. Jadi sayangilah jika memiliki burung muda yang bagus. Lombakan atau trek hanya ketika burung ketika sudah mapan dan dalam kondisi on fire.  Memahami penyebab macet bunyi anis merah juga  akan sangat membantu dalam penyembuhannya nanti.

Bengongpun menjadi pemandangan lumbrah saat anis merah kesayangan anda mecet bunyi.

2. Jika macetnya anis merah anda dikarenakan sangakar atau ornamen sangkar yang diganti maupun ditambahkan maka segera kembalikan seperti keadaan semula agar dia merasa nyaman kembali. Kadang pergantiang sangkar tidak berpengaruh pada seekor anis merah itu tergantung pada mental dan cara pemindahan burung pada sangkar yang baru juga, misalnya saat dikeramba.

Pun aneka penyebab lainnya seperti yang disebutkan diatas. Kembalikan dulu seperti keadaan semula. Memang untuk anis merah anda perlu melakukan penggantian suasana secara bertahap agar burung tidak kaget.

3. Lakukan terapi. Setelah mengbalikan suasana seperti semula, tidak sedikit juga anis merah yang tetap macet bunyi. Ini bisa dikarenakan burung terlalu peka terhadap perubahan suasana tersebut. Terutama yang kalah mental saat di trek maupun dilombakan. Sangkar yang terjatuh, melihat hewan predator pun kadang memerlukan penyembuhan psikis yang lama. Untuk itu anda sebaiknya melalukan terapi pada anis merah anda.

Berikut terapi yang bisa diterapkan untuk anis merah macet bunyi

A. Embunkan burung di pagi hari sekitar puku 04.00 atau 05.00 pagi. Sambil berikan makanan kesukaan burung anis merah anda. Entah kroto, cacing tanah, jangkrik maupun EF lainnya. Namun perlu dipelajari juga EF yang anda berikan akan membuat burung birahi arau menurunkan birahi. Sesuaikan dengan kondisi burung anda. Pemberian EF yang tepat bisa menolong burung anis merah anda yang macet. Kombinasinyapun harus ada sesuaikan dengan karakter masing masing burung anis merah anda.

B. Berikan buah buahan segar secara berselang seling seperti pepaya, apel, pir, pisang maupun sawo. Namun sebagian besar memberikan pepaya jika burung dalam kondisi over birahi. Pepaya memiliki kandungan air yang banyak jadi bersifat mendinginkan. Sangat baik untuk burung anis merah yang ngedrop. Jika burung anda terlihat lesu kurang bergairah bisa berikan apel untuk mendongkrak birahinya. Andapun bisa bereksperimen hanya memberikan buah dan EF saja tanpa memberikan voer. Ini ditujukan untuk memberi hurung suasana di alam liar. meskipun agak ribet namun hasilnya bisa saja memuaskan.

Buah buahan bisa dijadikan pakan utama selama terapi, ini bertujuan memberi suasana baru dan alami kepada anis merah macet bunyi.


C. Mandikan burung sesering mungkin. Namun harus tetap konsisten pada waktu pemandiannya. Mandi yang sering membuat burung merasa lebih segar dan dapat memberikan efek tenang juga. Namun jangan sering memandikan burung jika macet bunyinya karena mabung. Itu memiliki kisah lain lagi. Hehehe.

Mandi malampun sangat disarankan untuk anis merah yang macet bunyi karena mandi malam dipercaya dan terbukti memberikan efek positif. Entah apa yang membuat beberapa burung kicauan menyukai mandi malam (karena burung yang melakukan mandi malam tidak pernah menjelaskannya, Hehhehe)

D. Jemur burung dengan melihat birahi burung. Jika burung memiliki virahi yang tinggi dan meledak ledak kurangi penjemurannya baik durasi maupun intensitasnya. Sedangkan jika yang memiliki birahi rendah boleh dijemuk lebih sering dan lama agar birahinya lebih cepat naik namun harus tetap dikontrol agar stabil.

Sebenarnya anis merah bukanlah burung yang suka berpanas panas ria. Di habitatnya seperti di Pupuan-Bali, Anis merah dikembang biakkan di perkebunan salak jadi tidak dalam kandang kandang penangkaran seperti murai batu. Nah di kebun salak itu udaranya sangat sejuk juga dengan kelembaban tinggi. Jadi burung anis merah lebih suka berteduh daripada bermandikan cahaya matahari meskipun tergantung kebiasaan burung itu sendiri.

Penjemuranpun memegang peranan penting dalam pengembalian performa anis merah kesayangan anda.

E. Setelah aktifitas mandi jemur anda memiliki beberapa opsi yaitu dengan membiarkan burung tidak dikerodong dan digantung di tempat tenang. Lebih baik lagi jika dibawah pepohonan yang rindang. Jika dirumah anda rawan pencurian atau tidak adanya pohon yang rindang, burung anis merah yang macet bisa saja anda berikan full kerodong. Jika memungkinkan tempatkan di kamar mandi dengan tujuan agar burung merasa lebih tenang karena udaranya segar dan lembab. Andapun bisa menghidupkan sedikit keran air agar terdengar bunyi gemercik air. Gemercik air diyakini bisa membantu terapi burung yang macet bunyi. Jika kamar mandi anda tidak aman dari "benturan kepala" keluarga yang ingin mandi maka menempatkannya di teras atau ruang tamu maupun kamar juga tidak masalah. Putarkan juga audio terapi melalui sonic atau hp. Tujuannya sama, memberikan efek tenang pada burung. Nah jika anda memilih menggantungkan burung di bawah pohon, setelah melakukan perawatan sore hari (bagi yang memandikan ataupun yng memberi EF di sore hari) lanjutkan penggantangan burung di tempat yang sama hingga sore hari menjelang gelap tujuannya burung merasakan sendiri perubahan  antara terang dan gelap. Kebanyakan burung anis meraakan berkicau atau sekedar ngretek pada waktu itu untuk menandakan lokasi tidurnya pada pasangannya (jika dialam liar). Kerodong burung ketika hari sudah gelap.

F. Sediakan burung betina. Bukan hanya pleci yang bisa didampingi burung betina, dalam satu sangkar bahkan. Anis merahpun bisa didamlingi burung betina. Namun sebaiknya tidak dipertemukan setiap saat seperti pleci. pertemukan sekita 10 menit sehari dengan tujuan memancing birahi burung anis merah jantan. Hal ini juga bisa memicu burung anis merah yang macet bunyi. kembali berkicau karena ketika burung dipertemukan kemudian di pisahkan dia akan mencari burung betina tersebut. Lebih lebih jika merak bisa berjodoh malah anakan anis merah yang bisa anda dapatkan. Hehehhe.

G. Ajak burung refreshing. Bukan manusia saja yang memerlukan refreshing tapi setiap makhluk hidup membutuhkannya termasuk anis merah. Anda bisa mengajaknya jalan jalan ke tempat yang rindang dan sejuk. Misalnya ke kebun (jika anda punya kebun), ataupu. ke rumah teman atau sodara yang memiliki rumah asri (lebih baik lagi jika dia memiliki anis merah juga yang bisa anda jadikan teman untuk sekedar ngecas, jika memungkinkan tentunya). Jika anda terlalu sibuk untuk mengajak anis merah anda refreshing maka anda bisa mengakalinya dengan menyediakan kandang yang agak besar seukuran kandang breending murai batu kira kira 1.5 meter X 1.5 meter tinggi 2 meter (lebih kecil atau besar tidak masalah) dan sediakan beberapa pepohonan kecil di dalamnya. Jika memungkinkan sendiakan juga kolam kecil atau bak mandi juga tidak masalah. Tujuannya adalah memberi suasana alam nyata pada anis merah macet bunyi. Hal itu bisa memancingnya kembali berkicau.





Mengajak anis merah refreshing bisa membuatnya kembali ceria, syukur syukur langsung ngeplong dan teller saking bahagianya

Nah, itulah beberapa analisis penyebab dan tindakan terapi yang bisa anda lakukan untuk "menyelamatkan" anis merah anda yang macet bunyi. Saya sengaja tidak memberikan tips perawatan yang kompleks dari pagi hingga sore dengan patokan yang baku (mungkin akan saya tulis di lain kesempatan) karena tiap individu burung memiliki karakter yang berbeda. Penyebab macet bunyinyapun berbeda beda. Disini di tuntut kreatifitas anda dalam melakukan teatment pada anis merah anda yang macet.

Inti dari artikel ini adalah jangan berpatokan pada perawatan macet bunyi yang diterapkan seseorang meskipun bisa juga dijadikan refrensi. Namun yang paling penting adalah pemahaman anda sendiri pada kondisi burung anis merah itu sendiri. Kreatifitas andapun sangat diperlukan dalam kondisi "penyelamatan" anis merah anda. Pun mental anda akan diuji disini apakah akan bertahan pada hobi ini atau beralih hobi. Inilah dunia nyata hobi kicauan dan jika anda bisa menganggapnya sebuah tantangan maka akan mengasikkan sekali

Salam teler doyong kanan kiri, salam kicau mania. Semoga bermanfaat

Selasa, 23 Desember 2014

Persiapan Awal Hobi Burung Berkicau

Entah apa yang terjadi belakangan ini semakin banyak saja yang memelihara burung berkicau. Laki laki juga perempuan, tua maupun muda, tak tamat sekolah sampai bergelar doktor sekalipun semua nimbrung di hobi ini. Jangankan siang hari bahkan petangpun banyak yang menggendong sangkar burung yang entah akan dibawa kemana.

Kalau sudah menggendong begini hujanpun tak jadi halangan. Hehehe
Namun tidak semua dari mereka adalah "mafia" atau penghobi lama. Lebih banyak pemula yang bahkan berani jor joran dalam membeli dan memelihara burung berkicau. Sayangnya, banyak dari mereka hanya ikut ikutan trend memelihara burung berkicau bukan yang memang mempelajari seluk beluknya sebelum berhobi. Ya, memang pengalaman akan kita dapat seiring berjalannya waktu tapi alangkah baiknya kita mencari sedikit pengetahuan sebelum memulai hobi burung berkicau.

Hal tersebut akan memudahkan kita jika nantinya kita akan benar benar bergelut dalam hobi ini. Setidaknya kita tidak "kaku" akan hal yang harus dilakukan ketika memulai hobi kicauan. Berikut adalah beberapa hal yang sebaiknya disiapkan dan juga pikirkan untuk memulai berhobi kicauan.

1. Tentukan dahulu tujuan anda memelihara burung berkicau apakah untuk berlomba burung berkicau (biasanya disebut burung lomba) yang banyak digelar bahkan sampai di desa desa terpencil lho. Hehehhe. Atau mungkin anda akan berhobi hanya untuk mendengarkan kicauannya dirumah (biasanya disebut burung rumahan). Karena terdapat perbedaan yang cukup signigikan antara memelihara burung lomba dan burung rumahan. Mulai dari jenis burung, perawatan, dan yang terpenting adalah harganya. Biasanya burung lomba bisa dihargai berkali kali lipat dibandingkan burung rumahan tentunya dengan membandingkan burung sejenis.

2. Pikirkan juga jenis burung yang akan anda pelihara. Apakah itu burung pemakan serangga seperti Murai Batu, Kacer, Anis Kembang, Anis Merah, Decu, Ciblek, dll. Atau mungkin pemakan buah seperti Cucak Ijo, Cucak Rowo, Cucak Jenggot, Kapas Tembak, Trucukan, Kutilang, dll. Bisa juga pemakan biji bijian seperti Lovebird, Kenari, Blackthroat, Sanger, Parkit atau aneka jenis Finch lainnya.

Sesuaikan jenis burung kicauan yang anda inginkan dengan budget dan waktu senggang yang anda miliki.

3. Pikirkan waktu senggang yang anda miliki hal ini sangat berkaitan dengan poin nomer 2 yaitu pemilihan jenis burung yang bisa anda pelihara karena beberapa burung membutuhkan perawatan yang lebih ekstra. Seperti halnya burung murai batu pasti membutuhkan perawatan yang berbeda dari lovebird maupun kenari. Meskipun hal ini juga bisa anda setel ulang nantinya.

4. Perhitungkan juga pola perawatan yang akan anda terapkan. Apakah pagi hari burung akan anda embunkan atau mungkin jam depalan pagi baru dikeluarkan karena anda susah bangun lebih pagi. Hehehe. Termasuk juga perawatan mandi jemur apakah akan dilakukan setiap pagi atau sore bisa juga pagi sore jika waktu luang anda banyak. Pun hanya seminggu sekali karena kesibukan anda yang tidak bisa ditolerir. Meskipun pola perawatan bisa saja mengikuti pola perawatan pemilik lama ( kalau yang anda beli burung sudah rawatan atau bahkan burung jawara jika anda tak ingin repot repot dan segera bisa berlomba).


Mandi jemurpun merupakan kebutuhan utama burung kicauan anda. Tepat dalam melakukan mandi jemur akan mendongkrak performa burung kicauan.





5. Jika anda susah memilih dan menentukan burung kicauan yang akan anda pelihara ada hal yang tak kalah pentingnya yaitu sangkar juga perlengkapannnya seperti kerodong, tenggeran, tempat voer, EF dan minum. Sangkar sebaiknya tidak terlalu besar juga tidak terlalu kecil. Agar burung merasanya nyaman namun juga enak dilihat. Namun jika anda tinggal dirumah yang cukup sempit maka besaran sangkar juga harus diperhitungkan agar tidak menjadi penghalang anda dan keluarga untuk berakifitas. Diameter dan bahan tenggeranpun pilih yang sesuai dengan karakter kaki burung agar burung nyaman mencengkramkan kakiknya pada tenggeran yang anda sediakan karena ini juga bisa mempengaruhi performa burung saat berkicau. Mana mungkin burung anda pede berkicau jika kakinya goyang kanan kiri karena tidak sesuai dengan tenggerannya baik diameter maupun teksturnya. Tempat voer, EF, dan minumpun harus anda pikirkan. Beberapa burung terkenal rakus dalam hal makan dan minum seperti keluarga jalak jalakan misalnya. Tentu anda harus menyediakan tempat voer, EF, dan minum yang lebih besar, porsinya harus ektra. Bentuk wadahnya juga akan menambah kesan seni dalam sangkar tersebut. Misalnya anis merah dengan sangmar bulat akan terkesan lebih indah jika tempat voer, EF, dan minumnya juga bulat.

6. Hal yang tak kalah pentingnya anda siapkan adalah mental anda sendiri. Karena dalam berhobi apapun termasuk hobi burung kicauan akan banyak anda temukan penhobi yang lebih "hebat" dibandingkan dengan anda. Baik dalam hal jumlah peliharaan, jenis, mental, juga prestasi dari gaconya masing masing. Anda tidak perlu minder dalam hal ini karena seiring berjalannya waktu dengan belajar juga bertanya kepada orang yang lebih senior dan berpengalaman anda juga akan menjadi sehebat senior anda bahkan lebih. Termasuk menghadapi rasa jenuh yang akan timbul ketika berhobi kicauan karena kunci perawatan burung kicauan hanya Konsistensi dalam perawatannya itu berarti anda akan melakukan hal yang sama terhadap burung kicauan anda selama anda memeliharanya. Bertahun tahun mungkin ? Atau hanya sebulan lalu pindah hobi ? Hehehe

Bentuk sangkar dan aksesorisnya juga akan menambah kesan "wah" burung peliharaan anda.

7. Tak kalah pentingnya minta pendapat dan persetujuan keluarga terutama pasangan karena jika suatu saat anda meninggalkan burung kicauan anda untuk beberapa hari anda bisa meminta bantuan keluarga untuk mengurusnya selama anda pergi. Jika sudah berkeluarga (beristri atau bersuami) persetujuan pasangan juga sangat membantu karena anda akan memerlukan banyak waktu untuk mengurus burung kicauan. Bisa saja timbul perasaan cemburu ataupun tersaingi karena perhatian anda teralihkan pada hal lain. Syukur syukur jika anda pulang bekerja burung masih anteng di dalam sangkar. Nah jika tiba tiba pintunya terbuka karena keusilan tangan pasangan anda yang tidak menyukai hobi anda ? Hehehe

Sama seperti hobi yang lainnya, hobi burung kicauanpun akan menguras banyak tenaga, waktu dan juga uang anda. Pada hakekatnya hobi itu membuat kita senang dan juga sebagai sarana untuk mengembalikan semangat dalam menjalankan rutinitas sehari hari. Jadi jangan sampai hobi burung kicauan malah membuat anda terikat dalam suatu suasana "pembatas" antara diri anda dan keluarga.

Salam pemula, salam kicaumania. Semogaa bermanfaat

Rabu, 17 Desember 2014

Burung Kicauan Multifungsi Solusi Kicauan Saat Ini



Jaman sudah maju sehingga segala sesuatu yang kita gunakan harus efektif dan efisien. Tak terkecuali burung kicauan. Banyak hal yang bisa dilakukan untuk menekan pengeluaran untuk belanja burung salah satunya dengan membeli burung kicauan "multifungsi". Hah ? Multifungsi ? Memangnya perangkat elektronik. Hehehhe.

Saya katakan multifungsi karena burung ini memiliki bisa beberapa fungsi dalam pemeliharaannya. Selain menjadi burung kicauan utama (burung maskot) bisa juga dijadikan guru bernyanyi (burung master) bagi burung maskot yang lainnya, khusunya untuk pelomba.

Bahkan jika kita memiliki lebih dari satu jenis burung multifungsi itu akan sangat bagus, karena nantinya mereka bisa saling memasteri satu sama lainnya. Jadi kita cukup membeli beberapa burung maskot asli saja selebihnya pilihlah burung multifungsi agar menjadi lebih efektif dan efisien.

Hal ini juga didukung banyaknya kelas yang kini dilombakan dalam lomba burung berkicau. Terutama adanya kelas untuk burung burung yang biasanya berperan sebagai masteran bukan hanya burung maskot murni. Nah, yang manakah termasuk burung multifungsi itu ? Dan mana saja yang memiliki kelebihan serta burung maskot yang cocok sebagai "muridnya". Yuk, kita bahas satu persatu.

1. Burung Cucak Jenggot




Cucak jenggot merupakan burung masteran yang "wajib" dimiliki oleh penghobi kicauan khususnya pelomba. Dengan suara krekk...krekk...krekk nya yang kasar terdengar sangat jelas jika di suarakan oleh burung maskot di arena lomba. Hampir semua burung maskot bisa meniru suaranya. Seperti Cucak Ijo, Kacer, Murai Batu, Cendet, Anis Merah, Anis Kembang, dan lain sebagainya. Meskipun harus melihat juga karakter suara masing masing burung maskot itu sendiri. Jika tipe suaranya nembak maka akan mudah meniru suara cucak jenggot sedangkan yang tipe suaranya ngerol seperti kenari akan agak susah menirunya.

2. Burung Kapas Tembak


Dengan penampilan yang mirib dengan cucak jenggot bahkan suaranya pun tidak jauh beda. Hanya saja suara kapas tembak lebih tajam namun tidak sekasar cucak jenggot. Menurut beberapa artikel yang pernah saya baca jika seekor burung bisa fasih menyuarakan suara cucak jenggot maka burung tersebut akan lebih mudah meniru suara kapas tembak. Burung maskot yang cocok di masteri oleh kapas tembak juga sama seperti burung cucak jenggot

3. Love Bird atau Burung Cinta



Suara ngekeknya memang sangat menggoda setiap para kicaumania. Ditambah warna warni dan penampilannya yang menarik. Perawatannya pun lebih mudah dari burung kicauan pada umumnya. Harganya juga masih bisa dijangkau berbagai kalangan (meskipun kadang gila gilaan juga kalo sudah menang lomba). Para pelomba juga berusaha sekeras mungkin agar gaconya bisa menirukan suara love bird karena akan terdengar mencolok di arena lomba apalagi dengan volume tembus. Biasanya cendet dan cucak ijo cepat menirukan suara lovebird ini. Namun kacer, MB, dan burung maskot yang lain juga bisa menirunya.

4. Burung Kenari





Selain sebagai burung yang sangat getol dilombakan kenari juga sangat bagus digunakan untuk burung masteran. Jika burung maskot dapat melagukan suara kenari akan membuatnya terdegar berkicau dengan lantang. Burung dengan tipe ngerol akan lebih mudah melagukan suara kenari dibandingkan dengan yang bertipe nembak. Lagu kenari biasanya tidak dijadikan lagu utama karena agak susah ditirukan burung maskot tapi jika dimaster sejak kecil kemungkinan untuk dilagukan tentu lebih besar. Dibawakan secara selingan saja sudah membuat burung maskot terlihat lebih "mewah" jika melagukan suara kenari di arena lomba. Kacer dan murai batu biasanya lebih sering menyuarakan suara kenari dibanding burung maskot lainnya.

Sebenarnya masih ada beberapa burung yang bisa dikatakan multifungsi seperti jalak suren, blackthroat, cililin dan sebagainya. Namun karena lombanya tidak sebanyak cucak jenggot, kapas tembak, lovebird dan kenari maka menyematkan kata multifungsi untuk mereka kurang tepat.

Karena burung multifungsi yang ditekankan pada artikel kali ini adalah penggunaan seekor burung sebagai burung masteran favorit yang juga bisa rutin dilombakan.

Nah, jadi memilih masteran untuk burung maskot kesayangan anda bisa memilih cucak jenggot, kapas tembak, kenari dan lovebird. Namun harus disesuaikan juga dengan karakter suara burung maskot itu sendiri agar nantinya burung maskot mudah mempelajari suara "guru bernyanyi" nya.

Pilih juga burung multifungsi yang gacor agar fungsinya sebagai maskot dan masteran berjalan dengan baik. Jangan sampai multifungsinya adalah membuat anda merogoh kocek yang dalam plus stres akibat burung itu diam membisu. Hehehhe

Sebaiknya dampingi juga dengan masteran favorit lainnya seperti cililin, jalak suren dan blackthroat. Meski jarang dilombakan burung burung tersebut akan menambah kemewahan burung maskot anda.

Salam multifungsi, semoga bermanfaat.

Senin, 08 Desember 2014

Burung "Pendamping" Lebih Baik dan Penting Daripada Doping

Banyak hal yang dilakukan kicaumania agar burungnya selalu gacor uwor uwor termasuk dengan memberikan "doping" kepada burungnya. Seperti pada artikel yang pernah saya baca sebelumnya bahwa "di zaman keemasan" anis kembang atau punglor kembang bahwa ada pemain yang bahkan memberikan ekstasi pada burungnya. Entah benar atau tidaknya berita tersebut saya tidak bisa berkomentar banyak.

Terlepas dari semua kemungkinan berita tersebut saya ingin membagikan beberapa tips yang saya terapkan pada burung kicauan saya dirumah agar tetap gacor tanpa doping.

Secara logika jika burung merasa nyaman maka ia akan berkicau dengan lantang dan variatif. Banyak cara yang bisa dilakukan untuk memberikan rasa nyaman dan kepada burung. Tidak mengubah ubah setelan ekstra fooding secara mendadak, Menjauhkannya dari hewan predator, Tidak membuat burung kaget, juga dengan menyediakan burung "pendamping", dan hal hal yang tidak membuat burung merasa terusik.

Namun kali ini saya batasi hanya dengan menyediakan "pendamping" untuk Burung Kicauan.

Apa itu burung "pendamping" ? Burung "pendamping" adalah burung yang biasa ada dalam setiap kelompok kelompok burung dialam liar. Biasanya burung ini bersifat tidak terlalu teritorial (namun dalam keadaan tertentu bisa juga bersifat teritorial biasanya saat memiliki anak) dan bisa membaur dalam hal mencari pakan dengan burung lain.

Apa Fungsi burung "pendamping" ? Burung "pendamping" berfungsi mengembalikan suasana seperti di alam liar. Karena dengan menyediakan burung "pendamping" burung yang kita miliki seperti bernostalgia. Juga bisa memberikan efek "lupa" pada burung bahwa ia sedang terkurung di dalam sangkar karena melihat banyak "saudara saudaranya" di sekelilingnya.

Memilih  Burung "Pendamping"

1. Usahakan burung yang kita inginkan sebagai pendamping sudah mulai bunyi. Karena akan menambah fungsinya sebagai pendamping bisa juga sekaligus menjadi masteran.

2. Usahakan burung yang kita inginkan  sebagai pendamping tidak giras/liar. Karena jika liar hanya akan menambah stress burung yang melihatnya. Burung akan berfikiran bahwa didalam sangkar itu sangat menyedihkan.

3. Usahakan juga burung yang kita pilih sebagai pendamping tidak bersuara mati (suara yang bernada rendah sehingga jelek jika ditirukan oleh burung kita).

4. Usahakan juga burung tersebut mudah dirawat. karena jangan sampai kita pusing mengurusi burung yang kita buat sebagai "pembantu" malah jadi "raja" yang harus kita urusi secara berlebih.

5. Karena berlaku hukum ekonomi. Maka pilihlah yang harganya murah atau setidaknya terjangkau. Dan tidak lebih mahal dari burung utama yang kita rawat.

Beberapa jenis burung yang bisa dijadikan Burung "Pendamping"

1. Burung Trucukan

Burung Trucukan atau Crucuk dikenal sebagai burung yang sangat rajin berkicau dipagi hari bahkan saat subuh pun burung ini sudah mulai berkicauan dengan nyaringnya di alam liar. Burung ini juga mudah ditemukan di pedagang burung. Harganyapun murah hanya beekisar 20 ribu sampai 25 ribu untuk burung bakalan. Makanannya berupa buah buahan dan bisa juga diselingi serangga. Perawatannya sangat mudah, tidak mudah stress dan juga mudah berkicau serta beradaptasi. Suara kicauannya cukup variatif dan mampu ngropel juga nggaruda. Burung ini juga tidak terlalu agresif dan teritorial karena sering terlihat mencari makan bersama di alam liar (biasanya sangat menyukai pohon arsen) bersama beberapa jenis burung kicauan lainnya. Suaranya yang nyaring dan tidak menekan akan membuat burung kicauan yang kita pelihara seperti merasa di alam liar kembali maka burung ini cocok digunakan sebagai Burung "Pendamping".

2. Burung Pleci atau Kacamata

Burung yang satu ini sempat ngetren di beberapa waktu yang lalu bahkan sampai sekarangpun masih banyak yang melombakannya (meskipun tak sebanyak beberapa waktu lalu). Kicauannya sangat variatif mulai dari ngeriwik, ngeplong hingga ngalasnyapun enak didengar. Dialam liar burung ini biasanya terlihat bersama kawanan kecil ataupun bersama burung lainnya seperti trucukan. Untuk makannyapun hampir sama dengan burung Trucukan bahkan sudah banyak artikel tentang perawatan hingga tips dan trik untuk membuat burung ini berkicau lantang. Hal itu tidak terlepas karena "masa emas" nya beberapa waktu lalu. Hingga voer khususnyapun ada. Untuk burung bakalanpun harganya tak terlalu mahal. Bahkan burung inipun bisa jadi multifungsi yaitu sebagai Burung "Pendamping" juga burung Maskot (Burung Kicauan Utama). Maka tak ada salahnya memiliki 1 sampai 2 ekor burung ini lebih lebih jika anda ingin menangkarkannya karena sudah ada beberapa orang yang berhasil menangkarkannya.

3. Burung Kemade atau Cabe Cabe

Burungnya saja sudah menarik, dengan warna merah di bagian kepala dan sampai ke punggung hingga tungirnya. Harganyapun sempat melonjak seiring melonjaknya harga burung pleci atau kacamata. Makanannyapun sama dengan pleci. Malah kadang burung ini terlihat mencari makan bersama sama. Burung Kemade juga memiliki gaya berkicau yang unik bahkan sebagian bisa teler mirib anis merah. Namun jika beli burung yang baru saja didapat tukang pikat resiko kematiannya sangat tinggi. Maka dari itu banyak yang mencampurkannya dengan pleci terlebih dahulu dengan asumsi bahwa pleci akan mengajarinya makan di dalam sangkar baik pisang maupun voer. Tapi tetap harus memilih plecinya juga harus yang bersifat jinak alias tidak suka menyerang burung lain. Bukannya diajari makan bisa bisa malah dikejar kejar sampai dibantai. Hehehe. Namun secara umum perawatan burung ini tidak ribet dan harganyapun merakyat.

4. Burung Sirpu atau Cipoh

Sirrpuu....kiyukiyukiyu.....Crerereret.....Kuuiittkuuuiiutttkuuiitt. Kira kira begitulah suara burung yang satu ini. Suaranyapun sangat merdu, halus dan dibawakan dengan lantang. Ukuran tubuhnya kira kira sebesar burung kenari lokal namun dengan ekor yang lebih pendek. Warnanya ada yang hijau zaiutun, hijau kusam seperti cucak ijo maupun yang agak kekuningan tergantung pada tempat tinggal (asal) burung ini. Menurut pengalaman saya sebagai mantan pemikat, burung yang bersuara paling merdu (kuiittkuuiitkuiittt) biasanya berwarna lebih cerah dan jarang mau turun ke ranting pohong yang dibawah. Biasanya hanya bersuara di ketinggian pepohonan. Namun perawatan burung ini lebih susah daripada burung pleci ataupun trucukan. Perawatannya membutuhkan pakan berprotein tinggi seperti jangkrik, kroto dan juga ulat hongkong meskipun burung sudah dalam kondisi voer total. Burung ini cocok dijadikan burung "pendamping" karena suaranya yang halus dan menenangkan. Harganya juga tak membuat kantong jebol. Sebaiknya anda memelihara lebih dari satu ekor karena dialam liar burung ini memang berkicau bersahut sahutan.

5. Burung Prenjak atau Cinglar

Burung ini memiliki suara yang kencang seperti ciblek. Namun burung ini berkicau hanya dengan suara monoton. Burung ini biasanya berkicau bersahut sahutan antara jantan dengan betina. Yang jantan biasanya bersuara "Cinglet" dan yang betina akan menyahuti dengan suara "Teerrrr". Lagu inilah yang akan disuarakan secara monoton. Antara jantan dan betina sangat jarang berpisah karena saat salah satunya berkicau maka pasangannya akan menyahuti dan akan mendekat.  Tidak jarang pula saat kita sudah pelihara lama secara berpasangan, jika ada salah satunya mati maka pasangannya akan mengikuti mati. Hal ini bisa dicegah dengan memberikan pasangan baru sesegera mungkin. Perawatannya sama seperti burung sirpu atau sirtu yang tidak bisa lepas dari kroto ataupun jangkrik serta makanan berprotein tinggi lainnya. Sebaiknya anda memeliharanya secara berpasangan namun dalam sangkar yang terpisah atau setidaknya sangkar dengan sekat di dalamnya. Tapi jika anda berniat ikut melertarikannya dengan cara menernakkannya anda bisa menempatkannya dalam satu kandang plus wadah sarang di dalamnya.

6. Segala Jenis Burung Isap Madu ( Biasa disebut Kolibri)

Dengan penampilan menarik burung ini tidak hanya cocok digunakan untuk burung "pendamping" tapi juga untuk burung hias bahkan suaranya sangat bagus untuk masteran. Dengan cretetannya yang tajam. Malah belakangan ini ada beberapa EO yang mengadakan lomba untuk kelas Kecial Kombo yang termasuk juga burung isap madu (jika saya tidak salah) namun burung ini termasuk burung yang dilindungi. Sebenarnya segala jenis burung isap madupun masuk dalam daftar burung yang dilindungi.  Bukan karena jumlahnya yang sedikit namun karena fungsinya sebagai "alat bantu penyerbukan tanaman di alam liar". Nah untuk menjadikannya burung "pandamping" juga sebenarnya harus di pertimbangkan karena fungsinya di alam liar sangat berpengaruh. Namun melihat adanya kelas Kecial Kombo yang membuat saya berani menyarankan untuk dijadikan burung "pendamping". Tapi akan lebih baik jika anda memilikinya hanya satu sampai 2 ekor saja atau mungkin anda tertarik menjadi orang pertama yang menangkarkannya ? Hehehe.

Sebenarnya Hobi burung jenis apapun juga termasuk merusak alam. Namun jika kita bisa mengolahnya secara baik dan tidak berlebihan bukankah bisa menjadi solusi terbaik di dalam masalah ekonomi maupun ikut melestarikannya dalam bentuk menangkarkannya ?

Nah sekian tips singkat yang bisa saya tuliskan berdasarkan hal yang saya lakukan dirumah. Namun suara dari burung pendamping kadang tidak bagus jika ditirukan oleh burung terdamping (burung kicauan utama) terutama jika pemeliharaannya memang bertujuan untuk lomba. Jadi anda bisa memilih burung pendamping yang suaranya diperhitungkan di arena lomba.

Salam Kicaumania. Semoga bermanfaat.